Airin Dituduh Sewakan Rumah Pribadi Untuk Rumah Dinas

Airin Jenguk Suami di KPK
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id - Seorang pria bernama Abdul Hamid mengaku mendapat teror dan ancaman karena telah membeberkan rahasia rumah dinas Wali Kota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany, yang kini kembali mencalonkan diri sebagai petahana Pilkada Tangerang Selatan.

Hamid merupakan bekas orang kepercayaan Airin, yang sekarang berbalik tidak lagi mendukung Airin.

Abdul Hamid membuka tabir rumah dinas yang selama ini digunakan Airin selama menjabat Wali Kota Tangerang Selatan, melalui situs jejaring sosial Facebook.

Dalam akun Facebook Abdul Hamid, Airin disebut menyewakan rumah pribadinya di Jalan Sutera Nerada V Alam Sutera,  No 16, Serpong, Tangerang Selatan, ke negara sebagai rumah dinasnya.

"Anggarannya sampai Rp250 juta per tahun," kata Abdul Hamid, Kamis, 17 September 2015.

Hamid menilai tindakan tersebut merupakan bentuk keserakahan Airin. Padahal, selama ini, adik ipar Ratu Atut Chosiyah itu punya harta berlimpah dengan rumah banyak.

"Menyewakan rumah pribadi kepada negara adalah bentuk keserakahan dan ketamakan," ujar Hamid.

Akibat postingan di Facebook tersebut, Hamid mengaku mendapat teror dan nada ancaman setiap waktu. "Ke mana, dimanapun kamu berada akan saya kejar," kata Hamid mengutip salah satu kalimat  ancaman yang ditujukan kepadanya.

Meski demikian, Hamid mengklaim mengenal siapa orang-orang yang mengancam dan menerornya tersebut. "Bekas teman dekat dan seperjuangan dulu," kata Hamid tanpa menyebut pihak yang dimaksud.

Ricuh di Unjuk Rasa Pilkada Tangerang Selatan

Rumah dinas Walikota Tangerang Selatan digeledah

Sementara itu, Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Kekayaan Daerah Tangerang Selatan, Uun Kusnadi mengakui jika selama menjadi Wali Kota Tangerang Selatan, Airin menjadikan rumah pribadinya untuk rumah dinas.

"Aturan memperbolehkan, rumah pribadi disewa untuk dijadikan rumah dinas," kata Uus.

Dituding Ikut Kampanye Airin, Ini Pembelaan Pejabat KPK

Ihwal penyewaan rumah dinas itu merujuk pada pedoman umum penyusunan APBD yang dikeluarkan Kementerian Dalam Negeri.

Menurut Uus, penyewaan rumah pribadi menjadi rumah dinas disebabkan Pemerintah Kota Tangerang Selatan belum memiliki rumah dinas untuk Wali Kota dan Wakil Wali Kota.

"Anggarannya Rp200 juta untuk rumah dinas Wali kota dan Wakil Walikota Rp125 juta," tuturnya.

Berbeda dengan Airin, Wakil Wali kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie, yang juga berhak mendapatkan rumah dinas, ternyata menyewa rumah milik swasta untuk dijadikan rumah dinasnya.

Disebut Terima Rp11 M dari Suami Airin, Rano Karno: Enggak

Berikut isi postingan pria yang kerap disapa Cak Hamid ini di Facebook @Cak Hamied:

Kemarin saya pernah berjanji untuk mengutarakan alasan kenapa saya berhenti mensupport Airin Rachmi Diany. Sejujurnya diawali dari rumah ini. Rumah Airin di Jl. Sutra Nerada V nomor 16 ini.

Whay? karena setelah doi bertahta.. rumah pribadinya ini dijadikan rumah dinas....di sewakan kepada negara Rp. 250juta pertahun. What???

Walaupun mungkin syah secara undang-undang tapi mengingat doi punya harta berlimpah dengan rumah buanyak maka menyewakan rumah pribadi kepada negara adalah bentuk keserakahan dan ketamakan. Ingin mengeruk semua resources yang ada, apapun itu termasuk mennyewakan rumah pribadinya ke negara untuk ia tempati sendiri.Di sinilah awal batin saya menangis, di sinilah nurani saya mulai bertabrakan.

Karena bagi saya, akan lebih bermanfaat jika Walikota Tangerang Selatan membangun sendiri rumah dinas, atau jika tidak maka sewalah rumah warga Tangsel. Bisa jadi rumah yg di sewa punya pengusaha yg sedang butuh suntikan dana utk bisnisnya sehingga karyawannya terselamatkan.

saya yakin tak banyak yang tahu, bahkan wartawan pun mungkin tak tahu tentang hal ini.

Saya bilang ke kawan-kawan, bahwa ini bentuk keserakahan dan kalau ini dibiarkan maka keserakahan berikutnya akan makin luar biasa dilakukan dan pasti....dan pasti tak lama lagi akan hancur dinasti ini.

Sejak pilgub Banten selesai saya keluar, setelah menghantarkan Atut jd Gubernur kedua. And 3 pilkada berikutnya bangunan itu mulai ambruk.

Karena kata Embah, janganlah berlebih-lebihan, karena sesuatu yang berlebihan kawannya setan. Pasti Allah tak suka itu...

Postingan rumah dinas Airin

(ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya