Sumber :
- ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
VIVA.co.id
- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengarahkan kepala dinas pendidikan untuk meliburkan kegiatan belajar mengajar di daerah yang terkena dampak bencana yang membahayakan kesehatan. Kebijakan itu sebagai langkah antisipasi terkait dampak kabut asap yang mengancam kesehatan anak-anak.
"Saya sudah bicara dengan kadisdik di Sumsel agar meliburkan sekolah. Ini untuk keselamatan dan kesehatan para peserta didik," ujar Mendikbud dalam siaran persnya di laman
Kemendikbud.go.id , Rabu, 16 September 2015.
"Saya sudah bicara dengan kadisdik di Sumsel agar meliburkan sekolah. Ini untuk keselamatan dan kesehatan para peserta didik," ujar Mendikbud dalam siaran persnya di laman
Baca Juga :
139 Bahasa Daerah di Indonesia Terancam Punah
Kendati demikian, Anies berpesan agar guru juga membekali siswa dengan tugas sebagai pekerjaan rumah (PR). Tugas mandiri itu menjadi pengganti jam belajar di sekolah.
Selain itu, Anies juga menyarankan para guru untuk mengarahkan siswanya untuk mengakses layanan program pendidikan yang disajikan melalui TV Edukasi dan media belajar berjaringan seperti yang bisa diunduh di belajar.kemdikbud.go.id.
"Kami (Kemendikbud) berupaya agar selama diliburkan, para siswa dapat memanfaatkan waktu gunakan kedua media yaitu televisi, dan online," ujar Mendikbud.
Meski Anies mewajibkan siswa menyelesaikan tugas mandiri di rumah, namun guru juga diimbau agar tidak terlalu membebani siswa dengan tugas tersebut. Pasalnya, kebanyakan guru berusaha mengejar ketertinggal materi pelajaran dan membebankannya melalui pekerjaan rumah.
"Tidak usah mengejar ketertinggalan dengan mengebut, karena punya waktu mengejar ketertinggalan sampai November," ucapnya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Kendati demikian, Anies berpesan agar guru juga membekali siswa dengan tugas sebagai pekerjaan rumah (PR). Tugas mandiri itu menjadi pengganti jam belajar di sekolah.