Udara di Empat Wilayah Ini Berbahaya untuk Mahluk Hidup

Bencana kabut asap di Sumatera dan Kalimantan
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan

VIVA.co.id - Tiga wilayah di Sumatera ditetapkan sebagai daerah dengan . Sementara empat lainnya disebut STS atau Sangat Tidak Sehat untuk mahluk hidup.

Satelit Lapan Deteksi 232 Hotspot Jelang Puncak Kemarau

Penetapan ini menyusul pekatnya kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan yang telah melanda di Sumatera dan Kalimantan sejak beberapa pekan terakhir. (Baca: )

"Pekanbaru 984 psi (berbahaya), Siak 467 psi (berbahaya) dan Dumai 464 psi (berbahaya). Lalu di Palembang Sumatera Selatan 550 psi (berbahaya), Pontianak Kalimantan Barat 307psi (Sangat Tidak Sehat), dan Banjarbaru Kalimantan Selatan 449 psi (Sangat Tidak Sehat)," ujar Kepala Pusat Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho, Senin 14 September 2015.

Sutopo menjelaskan berdasarkan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU), terdapat lima kategori untuk menentukan kualitas udara yakni, kurang dari 50 (sehat), 51-100 (sedang), 101-199 (tidak sehat), 200-299 (sangat tidak sehat), dan >300 (berbahaya).

" dapat merugikan kesehatan yang serius pada populasi. (Kini) Ribuan masyarakat telah menderita ISPA, di Riau 14.566 jiwa, Sumsel 22.855 jiwa, Kalsel 53.442 jiwa menderita sakit ISPA," katanya.

Sejauh ini ancaman itu diperkirakan akan terus bertambah. Sebab dari pantauan Satelit Terra dan Aqua pada Senin 14 September 2015 pukul 05.00 WIB, jumlah titik api masih terus bertambah.

"Di Sumatera 1.143 titik yaitu di Bengkulu 13, Jambi 234, Lampung 69, Riau 78, Sumbar 25, dan Sumsel 724. Di Kalimantan 266 titik yaitu Kalbar 26, Kalsel 74, Kalteng 164, dan Kaltim dua titik," kata Sutopo.

Kebakaran hutan dan lahan di Indonesia

Mengapa Praktik Bakar Hutan Berulang Lagi?

Di sejumlah wilayah Sumatera kini mulai terjadi kebakaran hutan lagi.

img_title
VIVA.co.id
9 Agustus 2016