Udara Riau Berbahaya, Masyarakat Harus Diungsikan

Kabut asap, Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru lumpuh
Sumber :
  • ANTARA FOTO/FB Anggoro

VIVA.co.id - Sudah berminggu-minggu masyarakat Riau diselimuti kabut asap tebal akibat gagalnya pemerintahan Joko Widodo mengatasi kebakaran hutan dan lahan. Tidak saja di Riau, tapi juga di sejumlah daerah lain di pulau Sumatera dan Kalimantan.

Saat ini, kondisi udara di Pekanbaru pada level 'berbahaya'. Udara yang dihirup malah jadi ancaman kesehatan warga.

DPR Pertanyakan SP3 atas Perusahaan Tersangka Pembakar Hutan

Dokter spesialis par-paru, Azisman Daad, kepada VIVA.co.id menyebutkan idealnya dengan kondisi kabut asap yang parah saat ini, masyarakat Riau sudah harus diungsikan. Karena udara sudah mengancam kesehatan warga.

"Idealnya sudah harus diungsikan. Namun ini susah dilakukan karena banyak kendala. Di antaranya jumlah masyarakat yang sangat banyak," ujar Azisman, Minggu 13 September 2015.

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru, Sugarin, menambahkan ketebalan kabut asap di Riau terus memburuk. Minggu pagi 13 September 2015 jarak pandang di Riau mengalami penurunan.

"Di Pekanbaru jarak pandang cuma 300 meter. Di Rengat jarak pandang yang terpantau hanya 100 meter. Kondisi yang sama juga terjadi di Dumai dan Pelalawan, batas jarak pandang tak lebih dari 100 meter," kata Sugarin.

Zumi Zola Berikan Eskavator Tiap Kecamatan di Jambi

Sementara itu, tokoh masyarakat Riau, Mardjohan Yusuf, menyebutkan masyarakat Riau sudah capek dengan kondisi seperti ini. Ia menilai pemerintah yang diamanatkan justru lamban mengambil sikap.

"Disamping perhatian pusat, kita juga harus introspeksi apa upaya-upaya yang kita lakukan untuk antisipasi pencegahan kebakaran hutan dan kebun sudah maksimal? Termasuk juga langkah-langkah tindakan pemadaman," tuturnya.

Ia tidak tahu kapan masalah kabut asap akibat kebakaran di daerahnya akan berakhir.

"Dampaknya luar biasa. Bukan saja masalah lingkungan, tapi juga kesehatan dan sosial ekonomi masyarakat secara luas," kata Mardjohan. (ase)

Ketua DPD: Jangan Bergantung Asing Atasi Kebakaran Hutan
Kebakaran hutan dan lahan di Indonesia

Mengapa Praktik Bakar Hutan Berulang Lagi?

Di sejumlah wilayah Sumatera kini mulai terjadi kebakaran hutan lagi.

img_title
VIVA.co.id
9 Agustus 2016