Kebakaran Hutan Meluas, TNI Terus Tambah Personel

Presiden Joko Widodo
Sumber :
  • ANTARA/Nova Wahyudi

VIVA.co.id - Kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumatera Selatan dan Kalimantan terus berulang setiap tahunnya. Agar hal ini tidak terjadi lagi, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan pemerintah harus mulai merencanakan dan menjaga tempat-tempat yang menjadi titik kebakaran.

"Jadi akhir musim kemarau harusnya kita sudah lakukan persiapan mencegah hal seperti ini. Kita akan memetakan daerah mana potensi terbakar atau dibakar. Saya yakin lebih banyak dibakar," kata Gatot di Halim Perdanakusuma, Kamis, 10 September 2015.

Selain itu, dalam pengadaan alat utama sistem persenjataan tahun depan, TNI juga akan membeli dua pesawat yang mengangkut air untuk memadamkan kebakaran hutan.

"Nanti ada alat yang bisa menyedot air dan akan membuat bom air, dan itu akan kami rencanakan dalam renstra dua. Ini akan kami beli dua unit," ujarnya.

Mayjend Endang Sodik‎, Kepala Pusat Penerangan TNI mengatakan, Satgas penanggulangan kebakaran hutan ini sudah dikirim TNI sejak kebakaran hutan pertama kali muncul di Jambi.

Saat itu TNI menurunkan personel dari Korem 42 Jambi sebanyak 560 personel. Namun, karena eskalasi api semakin meningkat TNI menambah 1.090 personel dari Korem 44 Jambi. Jadi total awal TNI sudah menerjunkan 1.650 prajurit.

"Tapi karena makin besar tambah lagi tahap dua, dari korem 44 Jambi kembali menerjunkan personil 1.590. Ketemu angka totalnya 2.000 lebih prajurit yang sudah bekerja padamkan api. Ya mungkin karena kita kurang publikasi masyarakat jadi belum tahu," ucapnya.

Endang juga mengatakan, dari stakeholder lain yang bertugas dalam pemadaman hutan, antara lain Pemadam Hutan Manggala Agni menurunkan 40 personel, Polda Jambi 200 personel, BNPB daerah 20 orang.

Satelit Lapan Deteksi 232 Hotspot Jelang Puncak Kemarau

"Karena api semakin besar Manggala Agni nambah personel 240 orang. Kemudian unit penanggulangan bencana daerah tambah lagi 100 orang," kata dia.

Endang melanjutkan, perintah penanggulangan kebakaran hutan turun langsung dari presiden. Kepala Negara ingin kebakaran hutan ditanggulangi dengan cepat, sehingga tidak berdampak buruk bagi kesehatan masyarakat dan alam, serta meminimalisir kerugian negara.

Bantuan TNI, lanjut Endang, hanya bersifat personel. Untuk peralatan pemadam itu diserahkan kepada pemerintah daerah setempat. Sebab TNI tidak memiliki alat pemadam yang mumpuni, karena persenjataan yang dimiliki adalah alat tempur.

"Batalyon 303 punya alat semprot pemadam kebakaran. Mungkin tidak banyak, karena batalyon tempur. Pemda setempat yang harus menyiapkan banyak alat," kata dia.

Kebakaran hutan dan lahan di Indonesia

Mengapa Praktik Bakar Hutan Berulang Lagi?

Di sejumlah wilayah Sumatera kini mulai terjadi kebakaran hutan lagi.

img_title
VIVA.co.id
9 Agustus 2016