- VIVA.co.id/Ali Azumar
VIVA.co.id - Willem Rampangilei, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pengganti Syamsul Maarif, mengklaim akan menuntaskan dalam dua pekan.
Tenggat waktu itu, menurut Willem, berdasarkan instruksi yang telah disampaikan Presiden Joko Widodo kepada dia.
"Usai pelantikan, presiden memerintahkan saya. Katanya, 'sekarang Pak Willem sudah saya lantik. Padamkan api dan hilangkan asap segera," kata Willem di posko Satgas Siaga Darurat Karlahut Riau di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, 9 September 2015.
Lihat Juga: ," tambahnya.
Indikator yang bisa menjadi bukti bila penanganan tertangani yakni bandara harus sudah beroperasi seperti biasa. Dan anak-anak sudah bisa kembali sekolah.
"Termasuk juga tidak ada lagi penderita ISPA baru setelah ini," sebutnya.
Dibakar bukan Terbakar
Brigjen TNI Nurendi, Dansatgas Siaga Darurat Kebakaran Lahan dan Hutan Riau, menyebut bahwa yang terjadi di Provinsi Riau sepenuhnya ditengarai oleh aktivitas manusia.
"Kalau menurut saya 99 persen dibakar. Setelah itu percikan api baru pindah ke tempat lain. Baru terbakar," kata Nurendi.
Saat ini, menurut Nurendi, dari total luas 176 ribu hektare cagar biosfer beberapa di antaranya sudah rusak terbakar dan ditanami sawit.
Sebab itu, ia mengingatkan guna mengantisipasi agar kebakaran lahan dan hutan tidak bertambah parah diperlukan edukasi ke masyarakatnya.
"Bagaimana solusi masyarakat membuka lahan yang legal tanpa membakar," ujarnya.
Kehadiran Willem di Riau disambut oleh Plt Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, Danrem 031 Wirabima Brigjen TNI Nurendi, Kapolda Riau, Kepala BMKG Pekanbaru dan sejumlah instansi terkait lainnya. (one)
Mengapa Praktik Bakar Hutan Berulang Lagi?
Di sejumlah wilayah Sumatera kini mulai terjadi kebakaran hutan lagi.
