Misteri Pesan Terakhir 'Budi Waseso'

Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
VIVA.co.id
Ini Baru Orang Kaya! Belanja ke Mall Bawa 20 Mobil Mewah dan Ambulans
- Di hari-hari menjelang berakhirnya jabatan Komjen Pol Budi Waseso (Buwas) sebagai Kepala Badan Reskrim, Polri, di media sosial beredar pesan terakhir yang mengatasnamakan Budi.

Pengemudi Mobil Marah-marah Usai Tabrak Dua Motor di Bogor

Pesan singkat itu berisi tulisan dengan kalimat-kalimat yang mengandung makna perpisahan, rasa terima kasih dan permohonan maaf dirinya karena dia dianggap menyebabkan kegaduhan politik.
Sejumlah Kepala Daerah di Jatim Pastikan Stok LPG 3 Kg Aman


Hal tersebut sejalan dengan apa yang dilakukannya selama memimpin Bareskrim dengan berbagai kasus besar yang dibongkar.


Namun, setelah tak lagi digonjang ganjing kabar pencopotan dan ia sudah menduduki kursi jabatan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), kebenaran pesan itu masih menjadi misteri yang harus terkuak, tentang apakah benar pesan itu dibuat sendiri oleh Budi Waseso?


"Tidak ada pesan apapun. Karena saya sebagai prajurit Bhayangkara akan patuh," kata Budi Waseso di kantor BNN, Jakarta menjawab pertanyaan yang diajukan wartawan saat pelantikan dirinya.


Meski tak mengaku pesan itu hasil ketikan dirinya, kepala BNN itu pun meminta maaf kepada publik. Ia percaya masyarakat mencintai kepolisian serta menginginkan agar Korps Bhayangkara senantiasa melayani dan mengawal NKRI.


"Saya mohon maaf jika dianggap sering membuat kegaduhan publik, saya percaya masyarakat mencintai Kepolisian," ujarnya


Seperti diketahui, pesan tersebut beredar melalui
broadcast
Blackberry Messenger. Berikut pesan berantai yang mengatasnamakan Komjen Budi Waseso:


Sebelumnya saya mengucapkan terimakasih atas support dan doa dari masyarakat selama saya menjabat sebagai Kabareskrim. Sebuah jabatan yang saya jalankan dengan penuh tanggung jawab, semangat pengabdian dan kerja keras.

Walau pada akhirnya, saya sebagai prajurit Bayangkara harus selalu siap ditugaskan di tempat lain dengan penuh semangat, sebagai wujud kecintaan pada republik ini.

Kritik dan saran yang saya terima selama menjabat, saya artikan sebagai bentuk kepedulian terhadap saya khususnya dan umumnya kepada institusi di mana saya mengabdi.

Saya mohon maaf jika dianggap sering membuat kegaduhan publik. Saya percaya masyarakat mencintai Kepolisian dan ingin lembaga hukum ini terus kuat dalam melayani dan mengawal NKRI ini.

Tak lupa saya sampaikan salam hormat setinggi-tingginya kepada Bapak Presiden Joko Widodo atas kepercayaan pada amanah baru yang saya emban.

Saya juga ingin menyampaikan permohonan maaf serta mengakui kesalahpahaman saya terhadap Bapak Wakil Presiden, Jusuf Kalla. Saya yakin beliau adalah figur yang berdiri tegak dalam menjalankan dan menjaga konstitusi, teguran dan saran beliau adalah bentuk kasih sayang seorang bapak terhadap anak-anaknya.

Kami tidak lupa bagaimana beliau adalah orang yang berdiri tegak, sebagai figur yang 100% percaya pada Polri, padahal saat itu kepercayaan publik sedang menurun drastis. Beliau meyakinkan masyarakat bahwa Polri merupakan institusi yang berjalan pada koridor yang tepat. Sehingga Alhamdulillah saat-saat krisis tersebut bisa dilalui dengan baik.

Pada akhirnya saya sadari tak ada manusia yang sempurna, kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT semata. Semoga Allah SWT selalu menuntun saya dan kita semua pada jalan kebaikan utk bangsa ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya