Enam Provinsi Sepakat Bersama Atasi Darurat Asap

Kebakaran hutan dan lahan Indonesia pada 2015
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rony Muharrman

VIVA.co.id - Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Sekjen KemenLHK), Bambang Hendroyoni, menyatakan, akan digunakan teknologi modifikasi cuaca dan menggunakan water boombing di daerah hotspot guna mengatasi kebakaran hutan yang mengakibatkan kabut asap di enam provinsi.

"Kita sudah dapat izin penerbangan pesawat untuk water boombing, yang izinnya diberikan dari perhubungan udara," kata Bambang di Jakarta, Sabtu 5 September 2015.

Satelit Lapan Deteksi 232 Hotspot Jelang Puncak Kemarau

Enam provinsi yang dilanda kabut asap akibat kebakaran hutan adalah Riau, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Jambi. Untuk menjangkau seluruh hotspot itu, Kementerian menggandeng sejumlah pihak.

"Ada sekitar 20 pesawat mulai dari instansi perusahaan, pemadam posko, semuanya siap standby pesawat untuk menuju daerah rawan asap," ujarnya.

Bambang mengungkapkan, enam provinsi sepakat kooperatif menghadapi darurat asap itu. Posko di tiap pos pemantauan di enam provinsi terdampak kebakaran hutan akan beroperasi selama 24 jam dalam sehari.

"Posko ini efektif 24 jam serta langsung dikomunikasikan di media center, sehingga masyarakat dapat memantau langsung operasi pemadaman lahan," katanya.

Menurut Bambang, enam Pemprov tersebut menyatakan siap bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana agar tak ada lagi salah komunikasi di lapangan.

"Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), gubernur, dan semua yang hadir dalam rapat ini sepakat untuk kooperatif. Darurat asap ini, kita kerja sama dengan BNPB Pusat, sehingga tak ada lagi miss di lapangan," katanya. (one)

Jelang Puncak Kemarau,Titik Api di Sumatera Meningkat
Kebakaran hutan dan lahan di Indonesia

Mengapa Praktik Bakar Hutan Berulang Lagi?

Di sejumlah wilayah Sumatera kini mulai terjadi kebakaran hutan lagi.

img_title
VIVA.co.id
9 Agustus 2016