Bencana Asap Makin Parah, Rapat Darurat Digelar Hari Ini

Ilustrasi/Bencana kabut asap di Indonesia 2015
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
VIVA.co.id
Mengapa Praktik Bakar Hutan Berulang Lagi?
- Sejumlah jajaran Polri, TNI dan para menteri menggelar rapat darurat di ruang rapat utama blok 1 lantai 4, Manggala Wanabakti, Jakarta, Sabtu 5 September 2015. Rapat yang dimulai pada pukul 09.15 WIB itu membahas soal memburuknya bencana asap akibat kebakaran hutan di enam provinsi di Indonesia.

DPR Pertanyakan SP3 atas Perusahaan Tersangka Pembakar Hutan

Dari pantauan
Zumi Zola Berikan Eskavator Tiap Kecamatan di Jambi
VIVA.co.id , rapat tersebut dihadiri Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kepala Staf Angkatan Darat Mulyono, Menteri ESDM Sudirman Said, perwakilan gubernur dari seluruh Sumatera, salah satunya Alex Noerdin, serta perwakilan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana(BNPB), dan perwakilan dari Kementerian Dalam Negeri.


Sudirman Said dalam rapat ini berperan menggantikan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, yang tidak bisa menghadiri rapat tersebut, karena masih berada di Oslo, Norwegia.


Dalam pembukaan rapat itu, Sudirman Said mengatakan masalah kebakaran hutan di berbagai titik harus diatasi bersama. Sehingga, perlu adanya kerja sama antara Panglima TNI, Kapolri, BNPB, bersama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kemen LHK).


"Pertama, memang
leading
sektor Kementerian LHK sebagai pemimpin pelaksanaan. Lalu, menugaskan ke Panglima TNI, dan Kapolri
support
utama dukungan penuh penanggulangan dari musibah asap ini. BNPB sebagai institusi memang sangat berperan," ujar Sudirman Said.


Sudirman menjelaskan, ada dua pesan dari Presiden Joko Widodo terkait kebakaran hutan dan asap ini.
Pertama
, disamping situasi harus segera diatasi, Jokowi juga meminta ke depan hal yang seperti ini tidak terulang kembali.
Kedua
, Presiden apresiasi ke gubernur yang provinsinya tertimpa kebakaran dan kabut asap tersebut karena telah berupaya keras.


Kemudian, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo juga harus hadir membentuk posko-posko yang seperti di Provinsi Riau, agar berjalan dengan baik dan mengurangi dampak dari bencana ini. Dia berharap, Jambi, Sumatera Selatan, dan Kalimantan Barat juga dibentuk posko.


"Ini, harus dicari solusinya, ada satu PR (pekerjaan rumah) yang harus dikerjakan bersama, untuk jangka pendek, namun juga untuk jangka panjang mengantisipasi agar tak berulang," kata dia. (asp)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya