Garuda Terobos Kabut Pekat, Lion Air Tunggu Reda

kabut asap di Bandara Sultan Syarif Kasim.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/FB Anggoro
VIVA.co.id
Lion Air Jajaki Kerja Sama dengan Arab Saudi
- Pekatnya kabut asap yang menyelimuti Pekanbaru membuat kualitas udara buruk. Selain kualitas udara dalam kategori 'sangat tidak sehat' hingga 'berbahaya', jarak pandang menjelang siang juga masih sangat pendek.

Dirut Lion Air Sebut Profesi Pilot Setara Kasta Brahmana

Officer In Charge (OIC) Bandar Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Toni Hendrik, mengatakan bahwa saat ini jarak pandang di kawasan bandara hanya 400 meter. Kondisi ini membuat penerbangan di bandara tersebut terganggu.
Lion Publikasikan 14 Nama Pilot yang Dipecat


"Untuk kedatangan sampai saat ini belum ada yang turun. Sementara untuk keberangkatan pesawat ex ron baru satu yang sudah terbang, yakni Garuda dengan nomor penermbangan GA 171," kata Toni kepada
VIVA.co.id
, Kamis 3 September 2015.


Dengan kondisi kabut pekat, dan minim jarak pandang tak semua maskapai berani menembus kabut asap. Salah satunya adalah Maskapai Lion Air. Hingga pukul 9.45, Lion Air masih menunggu jarak pandang normal.


"Lion belum berani terbang," katanya.


Sebelumnya Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), merilis data bahwa jarak pandang di Pekanbaru pada Kamis pagi hanya 200 meter. Kondisi yang sama juga terjadi di sejumlah kabupaten/kota lain.


Seperti di Kota Dumai, jarak pandang hanya 300 meter, Pelalawan 200 meter, dan Indragiri Hulu 800 meter. Buruknya jarak pandang itu akibat kebakaran hutan dan lahan yang belum bisa dipadamkan sehingga menimbulkan kabut asap.


Kepala BMKG Pekanbaru, Sugarin, menjelaskan bahwa kini di Pulau Sumatera jumlah titik api terus meninggkat. Pada 2 September 2015, jumlahnya 663 titik dengan Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) Sangat Tidak Sehat, pagi ini meningkat lagi mencapai angka 708.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya