Saksi Mata: Polisi Tembak Mati Beurijuk Meski Minta Ampun

Ilustrasi pembunuhan
Sumber :
  • iStock

VIVA.co.id - Sebuah fakta baru muncul menyusul kematian anggota Din Minimi yang tewas ditembak polisi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Batuphat, Kecamatan Muara Satu, Kota Lhokseumawe, Aceh.

Seorang saksi mata di lokasi menyebutkan bahwa pria yang diketahui bernama Junaidi alias Beurijuk tersebut, ditembak setelah polisi di depan toilet SPBU.

"Mereka (korban dan rekannya) masuk ke SPBU. Dia (korban) masuk ke WC, lalu datang polisi dengan mobil Avanza menangkap kawannya," kata saksi yang meminta identitasnya dirahasiakan, saat berbincang dengan VIVA.co.id, Jumat, 28 Agustus 2015.

Saksi mata itu mengatakan, Beurijuk ditembak meskipun sudah beberapa kali meminta ampun saat digiring keluar toilet dalam posisi ditodong dengan senjata api.

Politisi Asal Aceh: Jokowi Jangan Obral Amnesti

Apa yang diungkapkan saksi itu bertolak belakang dengan pengakuan Kapolres Lhokseumawe AKBP Anang Triarsono.

Sebelumnya, Anang menceritakan, pada saat hendak dilakukan penangkapan, Beurijuk bersama seorang rekannya, Ismuhar, sedang melakukan perjalanan dengan menggunakan sepeda motor RX-King.

Mantan GAM: Dukung Amnesti untuk Din Minimi

Polisi yang sudah membuntuti Beurijuk kemudian menyerempet dan meminta tersangka berhenti dan menyerahkan diri.

Tapi Beurijuk enggan menyerahkan diri dan berniat kabur. Lalu polisi melepaskan timah panas dan membuat tersangka Beurijuk tewas di lokasi kejadian, di dalam areal SPBU Batuphat, Lhokseumawe.

"(Beurijuk) merupakan kelompok dari DM (Din Minimi) yang mana selama ini kita laksanakan pengejaran," ujar kata Anang Triarsono.

Dalangi Sejumlah Kasus


Tersangka Beurijuk diketahui mendalangi sejumlah kasus kekerasan dan teror di Aceh Utara. Kapolres Anang mengatakan, Beurijuk juga berada bersama Ridwan saat terjadi penggerebekan yang menewaskan Ridwan, di Desa Pulo Meuria, Geureudong Pase, Aceh Utara, Kamis, 20 Agustus 2015.

"Ada rangkaian kegiatan. Pertama kasus penculikan, yang mana ada warga masayarakat di culik dan dimintai uang tebusan Rp80 juta. Terus kedua, kaitan kemarin, penembakan kendaraan mobil dan pembakaran (truk sawit), terus sebelumnya juga ada rangkaian kegiatan lainnya," ujar Anang.

Hingga saat ini, jasad Beurijuk masih disimpan di kamar mayat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Meutia, Aceh Utara. Belum ada pihak keluarga yang datang mengambil jasad pria nahas tersebut. (ase)

Luhut Kumpulkan Menteri Bahas Bom Thamrin dan Din Minimi

Pembahasan ini dilakukan di kantor Menkopolhukam.

img_title
VIVA.co.id
1 Februari 2016