Hari Pertama Kampanye Sepi, Ini Kata KPU

Simulasi Pemilu Kepala Daerah 2015
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id
Hasto Bantah Sering Komunikasi dengan Risma
- Terkait adanya potensi ketidaksiapan pemenang tender untuk memproduksi alat peraga kampanye yang menyebabkan pelaksanaan kampanye pada hari pertama sepi karena karena kekurangan logistik Pilkada. 

Koalisi Kekeluargaan Masih Belum Bersifat Final, kata PDIP
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hadar Nafis Gumay menerangkan sejak hari pertama kampanye memang seharusnya semua alat peraga kampanye sudah siap. Akan tetapi jika memang belum siap karena belum diproduksi dengan jumlah yang besar, maka kiranya cukup sebagian alat peraga kampanye saja terlebih dahulu bisa diproduksi, untuk digunakan kampanye bagi pasangan calon (paslon) peserta Pilkada serentak 2015. 

PDIP Masih Cari Momentum Baik untuk Umumkan Cagub DKI
"Kita memang mengharapkan sejak hari pertama itu seharusnya sudah siap, tapi kalau belum siap sebagian materi dulu lah yah yang bisa dikeluarkan jangan sampai nol atau tidak siap sama sekali. Bahwa seminggu kemudian harus tersedia, saya tidak ingat dulu kami sudah mengeluarkan surat edaran," ujar Hadar di gedung KPU, Jalan Imam Bonjol 29, Jakarta Pusat, Kamis 27 Agustus 2015.

Hadar menambahkan, masalah pelaksanaan kampanye menjadi hak masing-masing paslon peserta Pilkada, karenanya bukan kewenangan KPU sepenuhnya lagi. Alasannya KPU sudah mengatur waktu kampanye sebagaimana yang sudah ditentukan dan memfasilitasi logistik alat peraga kampanye. 

"Kalau paslon mau tidur-tidur saja urusan dia lah. Yang KPU harus lakukan itu adalah melakukan sosialisasi, bahwa Pilkada kita begini-begini. Kita sudah punya paslon, paslonnya ada berapa kan itu harus disosialisasikan kepada warga," katanya.

Hadar menegaskan bahwa kampanye adalah wilayah paslon atau peserta Pilkada sendiri. Karenanya KPU hanya mengatur jadwal, juga aturan yang boleh dilakukan atau tidak selama masa kampanye. 

"Boleh ini, boleh itu kita yang atur. Walaupun nanti KPU disediakan iklan gratis, dibayarin kalau merekanya tidak mau yah tidak apa-apa," ucapnya.

"Kenapa harus kita dorong-dorong terus. Kan sudah tahu mereka bahwa kampanye dimulai hari ini. Harus sudah tahu dong mereka apa yang harus dilakukan hari ini. Masa KPU yang dorong-dorong terus," lanjutnya.

Sementara itu, terkait bahan kampanye yang boleh diproduksi paslon atau peserta Pilkada yang harganya tak lebih dari Rp25 ribu, seperti kaos, mug, boloien, topi, stiker, boleh dikeluarkan mulai kampanye hari pertama hari ini. 

"Yang bukan dari kami, hari pertama juga boleh dikeluarkan seperti topi atau apa lah. Yah intinya boleh kalau mereka sudah siap dan membuatnya mereka ada pertemuan dimana terus mereka bagikan yah boleh saja," tutur Hadar.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya