- VIVA.co.id/Dwi Royanto
VIVA co.id - Keluarga Saerah binti Mukmin, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang menjadi korban pembunuhan isteri majikan di Yordania, belum menerima pemberitahuan resmi kapan jenazah akan dipulangkan.
Sejauh ini suasana di kampung halaman korban di Dusun Gebangan, Desa Karanggeneng, RT 07 RW 02, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, masih belum melakukan persiapan khusus. Keluarga masih menunggu pemberitahuan resmi dari KBRI di Yordania dan Kementerian Luar Negeri.
"Sampai saat ini Kemlu belum pastikan tanggal kapan jenazah akan dipulangkan. Kabarnya antara tanggal 25-26 Agustus, tapi kami belum terima pemberitahuan," kata perwakilan pemerintah desa Karanggeneng, Syafi'i, kepada VIVA co.id, Selasa, 25 Agustus 2015.
Baca juga
Syafii merupakan tokoh desa yang ditunjuk langsung keluarga dan kepala desa untuk berhubungan langsung dengan KBRI di Yordania dan Kemlu. Berdasarkan informasi yang diterimanya dari KBRI, jenazah Saerah kini masih berada di Rumah Saki Amman Yordania.
Belum adanya kejelasan pemulangan jenazah, lanjut Syafii, menjadikan sejumlah persiapan pemakaman Saerah di tanah kelahirannya belum juga disiapkan. Mulai dari liang lahat, doa bersama dan sejumlah persiapan lain.
"Harapan kami, informasi pemulangan jenazah segera dikabarkan. Biar kami mewakili pihak keluarga bisa mempersiapkan segalanya," ujar dia.
Terpisah, Manajer Humas AP I Bandara A Yani Semarang Anom Fitrianggono mengaku instansinya juga belum mengetahui kepastian jadwal pemulangan jenazah yang bersangkutan.
"Kita belum monitor pemulangan TKW asal Grobogan. Tapi prosesnya melalui kedatangan luar negeri. Jamnya belum dikasih tahu. Kita juga tidak diminta penyambutan jenazah," kata Anom.
Dia menjelaskan, pada Sabtu, 22 Agustus 2015 lalu, Kemenlu dan perwakilan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia telah mendatangi keluarga Saerah di Grobogan. Perwakilan pemerintah itu menjelaskan perihal hak-hak yang diterima keluarga serta mengabarkan teknis pemulangan jenazah ke kampung halaman.
"Kemenlu juga jelaskan bahwa pelaku pembunuh Saerah sudah ditahan dan hasil visum, warga kami dibunuh dengan dipukul menggunakan benda tumpul," katanya.
Saat itu, keluarga pun meminta kepada Kemenlu agar memfasilitasi pemulangan jenazah hingga sampai kampung halaman.
"Harapan kami pihak keluarga tidak membayar satu rupiah pun pemulangan jenazah. Karena kondisi keluarga yang kurang mampu," tutur dia.
Berita mengenai tewasnya Saerah binti Mukmin diketahui oleh KBRI Amman dari Kepolisian Yordania. Mereka memperoleh laporan itu dari saudara pelaku pada 15 Agustus lalu. Hasil visum Rumah Sakit Basmah Irbid, terdapat luka serius di bagian belakang kepala dan bekas penyiksaan di sekujur tubuh Saerah.
Kisah Saerah, Janda Cantik yang Dibunuh Majikan di Yordania
Keluarga meminta hukuman setimpal bagi pelaku pembunuhan.
