Jimly Ashiddiqie: Tak Perlu Ada KPK Cabang Daerah

Seleksi calon pimpinan KPK
Sumber :
  • VIVA/Muhammad Nadlir

VIVA.co.id - Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi, Jimly Asshidiqie, menekankan pentingnya perbaikan internal KPK sebelum menyentuh aspek-aspek lainnya. Hal tersebut disampaikan Jimly saat mengikuti seleksi tahap wawancana bersama panitia seleksi calon pimpinan KPK di Gedung Sekretariat Negara, Selasa 25 Agustus 2015.

"Internal dibereskan dahulu. Karena biasanya lembaga yang pimpinannya ganti, antara pimpinannnya dengan staf yang sudah puluhan tahun ada jarak. Pengalaman saya jadi ketua DKPP, ketua DKPP di daerah dipecat, karena ada konflik pimpinan dan staf. Jangan sampai masalah internal justru tak sinergi," kata Jimly

Setelah memperbaiki internal KPK, Jimly mengatakan aspek yang harus disasar selanjutnya adalah hubungan antar lembaga hukum yang ada, seperti Kepolisian dan Kejaksaan. Menurut dia, hubungan tersebut untuk menyamakan pemahaman hukum yang sama, agar masalah korupsi bisa ditangani secara bersama.

Sementara itu, terkait wacana perlunya ada KPK di daerah, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini menganggap wacana tersebut tidak perlu. Alasannya, KPK saat ini hanya perlu melakukan koordinasi dan kerjasama lebih lanjut dengan lembaga Kepolisian dan Kehakiman yang lebih efektif.

"KPK sebagai koordinator, maka dia bisa menggerakan pembarantasan korupsi secara nasional. Itu bisa sebagai penegakan hukum terpadu (Gakumdu)," paparnya.

Kendati begitu, lanjut Jimly, koordinasi itu harus dipertimbangkan secara matang agar bisa fungsi supervisi dan koordinasi dapat berjalan dengan baik. Karena itu, KPK penting untuk memberantas korupsi sebagai koordinator sebagaimana amanat Undang-Undang.

"Koordinator artinya tak harus sewenang-wenang. Kan sebagai supervisi dan koordinasi," papar Jimly.

Senada dengan Jimly, Calon Pimpinan KPK lainnya, Mayjen (Purn) Hendardji Soepandji juga berkomitmen, jika terpilih nanti, akan membangun komunikasi yang egaliter antara Kepolisian dan Kejaksaan.

Basaria Panjaitan, Polwan Pertama Pimpin KPK

"Bukan kompetisi, melainkan kerjasama antar instansi. Komunikasi saat ini belum maksimal dan egaliter," ujar dia. (ren)

pelantikan pimpinan kpk

PDIP: Pemimpin Baru KPK Sudah Selesai Urusan Pribadinya

Makanya PDIP memilih mereka.

img_title
VIVA.co.id
23 Desember 2015