Keberangkatan Jemaah Haji Tertunda, Menag Minta Maaf

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin
VIVA.co.id -
Anggota DPR Ingatkan Pemerintah Soal Dana Haji
Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, meminta maaf kepada jemaah haji Indonesia yang tertunda keberangkatannya karena permasalahan visa. Ada ribuan jemaah haji yang visanya belum selesai, terbanyak dari Jawa Timur.

Tawaf dan Rahasianya

"Kami pemerintah Indonesia mohon maaf bagi jemaah yang tertunda. Kita sudah sangat mengupayakan agar secepatnya proses visanya selesai," ujar Lukman, di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Senin, 24 Agustus 2015.
Satu Jam di Masjid Nabawi


Lukman mengatakan, tertundanya jemaah haji Indonesia berangkat karena pemerintah Saudi Arabia menerapkan sistem baru yaitu E-Hajj. Dalam sistem baru itu, semua data calon jemaah haji dimasukkan ke sebuah sistem.


Karena jemaah haji Indonesia sangat banyak, berjumlah 155.200 jemaah, tidak semua data terselesaikan pada saatnya. Sehingga berdampak ke beberapa kloter yang jemaahnya tidak bisa berangkat bersama-sama.


"Contoh, saya jemaah haji, nama Lukman Hakim Saifudin. Nah, di situ tidak hanya nama saya saja yang muncul, semuanya harus jelas, nomor paspor berapa, nomor visa berapa, penerbangan apa, asal negara mana, umur berapa, nanti di Mekkah di Madinah tinggal di mana, transportasi selama di sana apa, apa naik bus atau naik pesawat, semuanya dibuat di dalam sistem bernama E-Hajj," kata Lukman.


Lantaran jemaah haji Indonesia yang begitu banyak, dikatakan Lukman, meskipun proses entry dikerjakan 24 jam, tidak semua data terinput karena permasalahan teknis.


"Bisa dimakluminlah satu dua tercecer, atau ketika visa di scan, ada fotonya gak bisa kebaca dengan baik karena nempelnya kurang baik. Itu kemudian yang tidak mendapat visa," ujar Lukman.


Jemaah haji yang tertunda keberangkatannya karena faktor belum keluar visa ini diketahui 3 jam sebelum keberangkatan.


"Penerapan E-Hajj memang sedikit merepotkan di awal, tapi jika sudah ada akan memudahkan kita terkait jemaah karena sudah di dalam satu sistem elektronik," ucapnya. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya