Puan Beberkan Makna Revolusi Mental

Jelang Sail Tomini dan Festival Boalemo 2015
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
Pemilik Kafe Jamban Jalan Kaki dari Semarang ke Jakarta
- Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Puan Maharani mengajak masyarakat menghidupkan kembali semangat gotong royong. Bekerja bersama-sama adalah karakter masyarakat Indonesia yang sudah hampir punah tergerus zaman.

Menko PMK: Kampung KB, Wadah Gerakan Masyarakat Sehat

"Revolusi mental ini tidak bisa dikerjakan sendiri, nilai gotong royong hampir hilang dari lingkungan kita, bangsa ini dibesarkan dengan spirit gotong royong," ujar Menko Puan saat memimpin upacara peresmian Revolusi Mental di depan puluhan pegawai Kementerian PMK, Senin, 24 Agustus 2015.
Puan Maharani Buka Indonesia Fashion Week 2016


Gerakan Nasional Revolusi Mental diresmikan Puan hari ini setelah meluncurkan laman Gerakan Revolusi Mental yang bisa diakses di www.revolusimental.go.id. Dalam kegiatan peresmian Gerakan Revolusi Mental, Kementerian PMK juga membagikan buku Panduan Umum Revolusi Mental dan BUku Revolusi Mental kepada seluruh pegawai Kementerian PMK serta wartawan yang hadir meliput kegiatan itu.


Istilah revolusi mental dicetuskan pertama kali oleh Presiden Soekarno yang juga merupakan kakek dari Menko Puan. Semangat revolusi mental itulah yang kemudian menjadi dasar bagi Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1964 untuk memperkenalkan gagasan Trisakti.


Buku panduan Revolusi Mental disusun tim penyusun yang diketuai oleh Arief Budimanta, beranggotakan semua perwakilan kalangan dari berbagai bidang, seperti Yudi Latif, Budiarto Shambazy, Dedi Gumelar, Rosiana Silalahi, Slamet Rahardjo, Hamdi Moeloek, dan nama-nama lain.


Masyarakat yang memiliki ide atau usulan terkait revolusi mental selain bisa menyampaikannya melalu Website, juga bisa ke Sekretariat Revolusi Mental, di Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Jalan Merdeka Barat, No. 3 Jakarta Pusat.





Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya