Jokowi: Kritik Soal Rating Bukan News Tapi Sinetron

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo atau Jokowi
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma
VIVA.co.id -
Presiden: Proyek Kereta Bandara Selesai Sesuai Target 2017
Pada pidato RAPBN 2016 di Gedung DPR pada Jumat, 14 Agustus lalu, Presiden Joko Widodo menyentil media yang hanya mengedepankan rating. Di hadapan sejumlah direktur televisi, di Istana Merdeka Jakarta, Jumat 21 Agustus 2015, Presiden Jokowi menjelaskan maksud dari pidatonya yang menimbulkan polemik tersebut.

Jokowi Salat Jumat di Bandara Soekarno-Hatta

"Waktu saya bertemu dengan pemred banyak yang bertanya, sebetulnya maksudnya apa," kata Jokowi.
Fadli Zon dan Fahri Hamzah Puji Jokowi


Walau begitu, Jokowi mengatakan tidak pernah menyinggung yang namanya rating berita. Tetapi, persoalan yang disorotnya adalah banyaknya sinetron atau tayangan televisi, yang tidak menciptakan budaya produktif bagi rakyat.


"Bukan di
news-
nya. Sekali lagi ini bukan dimasalah
news,
" tegas Jokowi.


Dia mengatakan, tayangan-tayangan hiburan seperti sinetron, diakui Jokowi banyak menimbulkan keresahan di tengah-tengah masyarakat. Itu ia dapatkan, setelah melakukan kunjungan ke berbagai daerah dan bertemu dengan sejumlah pihak.


"Pak, saya ini pagi mendidik anak-anak saya, hal-hal yang berkaitan dengan budi pekerti dan lain-lain. Tapi malamnya nonton sinetron. Nonton tv yang hiburan yang berbanding terbalik dengan apa yang saya (guru) sampaikan," ujar Jokowi menirukan protes salah seorang warga.


Jokowi mengaku sadar, bahwa munculnya tayangan rating tersebut tidak terlepas dari industri media. Tetapi dia berharap, tayangan yang ditampilkan tidak menyeret masyarakat ke arah yang konsumtif dan kemewah-mewahan.


"Kemudian juga ke sektor-sektor yang tidak rasional, banyak yang tahayul juga. Ini yang dikomplainkan dari ormas agama. Saya ngomong, sekarang saya blak-blakan di sini," jelasnya.


Hadir dalam pertemuan itu  Harsiwi Achmad (SCTV), Dini Putri (RCTI), Uut Permatasari (MNC Tv), Hary Martono (Global Tv), Atiek Nur Wahyuni (Trans Tv), Leona Anggraini (Trans7), Otis Hahijary (ANTV), Toto Suryanto (tvOne), Tomy Suryopratomo (Metro Tv), Wishnutama (NET Tv), Alvin Sariatmadja (Amanah Surga), Kepra (TVRI), Judhariksawan (Ketua KPI), Yadi (Ketua IJTI).


Turut mendampingi juga yakni Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung, serta Anggota Tim Komunikasi Kepresidenan, Teten Masduki.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya