- ANTARA FOTO/Maulana Surya
VIVA.co.id - Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia menyiapkan anggota tambahan untuk memburu jaringan teroris kelompok Santoso, di Poso, Sulawesi Tengah.
Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti mengatakan anggota kelompok jaringan Santoso diketahui mempunyai basis atau tempat tinggal di sana.
"Kami tambah kekuatan 140 personel dari Mabes Polri," ujar Badrodin Haiti di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat 22 Agustus 2015.
Baca juga:
Badrodin menjelaskan, bahwa jaringan Santoso yang masih bersembunyi di Gunung Langka, Poso, jumlahnya sekitar 30 orang lebih. Sebab, mereka mendapat tambahan anggota dari kelompok Daeng Koro.
Oleh karena itu, Polri terus mengambil langkah-langkah tindakan tegas untuk memburu kelompok tersebut.
"Kalau tidak ditindak tegas kan mereka bisa memobilisir dari berbagai tempat untuk bisa menambah kekuatan di sana dan termasuk juga masalah senjata," katanya.
Mantan Kapolda Jawa Timur itu menambahkan, setiap operasi memburu anggota kelompok terus dilakukan evaluasi, guna meningkatkan strategi dan mengetahui keberadaanya.
Baca juga:
"Setiap operasi kami tangkap walaupun bukan Santoso. Kan Santoso kena masih ada Santoso yang lain," katanya.
Sebelumnya, polisi dan kelompok Santoso baku tembak di Pegunungan Langka, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Sulawesi Tengah. Akibat kejadian itu, satu orang tewas dari anggota Santosa. Personel Polri satu orang meninggal dari satuan Brigadir Mobil (Brimob), AKP Anumerta Bryan Theophani Tatonas. (ase)