Anggota Din Minimi yang Tewas di Aceh Dalangi Banyak Kasus

Korban penembakan
Sumber :
  • VIVA.co.id/Zulfikar Husein (Lhokseumawe)

VIVA.co.id - Kepolisian Daerah Aceh mengungkapkan Ridwan (35 tahun) korban tewas dalam terlibat sejumlah aksi teror. Salah satunya, aksi pembakaran truk sawit di Aceh Utara yang terjadi pada 27 Juli 2015.

Selain itu, Ridwan juga terlibat dalam aksi penculikan seorang warga Lhokseumawe bernama Hamdani. Pada aksi itu komplotan Din Minimi baru melepas korbannya setelah berhasil memeras sebesar Rp80 juta.

Sebelumnya, pada bulan Mei lalu, adik kandung Ridwan, Zulkarnaini alias Glok (28 tahun) menyerahkan diri ke polisi. Glok mengaku anggota Din Minimi dan terlibat sejumlah aksi penculikan untuk mendapatkan uang di Aceh Utara.

Kapolres Lhokseumawe AKBP Anang Triarsono mengatakan pihak kepolisian awalnya mendapatkan informasi keberadaan anggota dari warga.

Partai Aceh: Bendera Bintang Bulan Tak Langgar Hukum

"Informasi dari warga, lalu kami kembangkan dan mendapati anggota DM (Din Minimi) dalam rumah kayu di Desa Pulo Meuria, Kecamatan Geureudong Pase, Aceh Utara," ujar Kapolres Anang.

Diberitakan sebelumnya, tim Polda Aceh dibantu Polres Lhokseumawe menyerbu lokasi persembunyian kelompok bersenjata Din Minimi di Desa Pulo Meuria, Geureudong Pase, Aceh Utara, Aceh, Kamis sore, 20 Agustus 2015.

Dalam penyergapan terjadi kontak tembak dan menewaskan satu orang anggota Din Minimi bernama Ridwan.

Sementara itu, empat orang lainnya berhasil kabur dalam penyergapan tersebut. Hingga saat ini keempat tersangka masih dalam pengejaran. Sementara jenazah Ridwan akan diambil oleh keluarganya pada hari ini. (ase)

Tim Gegana Polres Aceh Timur mengevakuasi temuan bom dengan bobot 10 kilogram, Rabu (10/8/2016). Diduga bom yang tertimbun di dalam tanah ini adalah sisa konflik Aceh bertahun-tahun lalu.

Bom Rakitan 10 Kg Sisa Konflik Aceh Ditemukan

Ditemukan terkubur dalam tanah.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016