Luhut: Kalimat Merugikan Negara Bikin Pemda Ketakutan

JELANG PERINGATAN KONFERENSI ASIA AFRIKA
Sumber :
  • Antara/Andika Wahyu

VIVA.co.id - Menteri Koodinator Politik, Hukum dan HAM Luhut Pandjaitan meminta, aparat penegak hukum tak membuat laporan audit keuangan yang bisa menimbulkan pasal karet.

Lazimnya hasil audit, terkadang disebutkan sejumlah anggaran proyek diindikasi merugikan keuangan negara. Dia mengatakan, masalah ini tidak dimain-mainkan sehingga membuat pemerintah daerah ketakutan.

Menko Luhut Berencana Kunjungi Reklamasi Pulau G

"Tidak melonggarkan atau memberi pengampunan atas masalah korupsi. Tetapi ingin masalah kata-kata merugikan negara, dan kata-kata korupsi itu jangan dibikin pasal karet tapi betul jelas," kata Luhut usai sidang kabinet di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 19 Agustus 2015.

Melalui Kejaksaan Agung, pemerintah membentuk tim di daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota. Tim akan melakukan pendampingan kepada pejabat, agar tidak takut menggunakan dana yang masih mangkrak.

Tim ini akan mengedepankan pencegahan. Sehingga, kebijakan pemerintah daerah dalam penggunaan dana tersebut untuk pembangunan, tidak lagi menimbulkan ketakutan kalau suatu saat kebijakan itu dianggap terindikasi korupsi dan merugikan keuangan negara.

"Presiden menekankan jangan kebijakan itu dibawa menjadi pidana. Perdata juga jangan dipidanakan sehingga ada trust," kata Luhut.

Menjadi Koruptor, Profesi Idaman?

Dia mencontohkan, ada kerjasama b to b (business to business). Tetapi setelah itu, diaudit bahwa ada kerugian. Selanjutnya, BUMN langsung dikatakan potensial merugikan negara. Hal ini yang ingin dihindari oleh Luhut.

"Itu kita Polhukam sepakat untuk revisinya lebih jelas sehingga tidak ada ketakutan-ketakutan di depan," ujarnya.

Luhut memastikan akan membantu, jika ada penegakan hukum model seperti itu yang berakibat terhambatnya pembangunan di daerah.

Jokowi Minta Luhut Bereskan Persoalan Reklamasi

"Kalau nanti ada seperti itu, kantor saya terbuka pada semua elemen masyarakat dan pejabat negara untuk datang dan melapor," katanya.

Dia meminta, masalah ini tidak menjadi bahan permainan bagi semua pihak. Apalagi, kondisi ekonomi saat ini yang sedang lesu.

"Dalam kondisi sekarang ini kita tidak main-main. Kita serius mengatasi masalah ini jangan mencari-cari salah. Kalau salah, saya katakan pasti ada salahnya tapi salah itu jangan salah yang dicari-cari."

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya