- Antara/ Yusran Uccang
VIVA.co.id - Bupati Gowa Sulawesi Selatan, Ichsan Yasin Limpo, menghapus sistem pendidikan Baca, Tulis dan Berhitung (Calistung) untuk siswa kelas 1 dan 2 Sekolah Dasar, Senin, 10 Agustus 2015. Ichsan menggantinya dengan program Imtaq (Iman dan Taqwa) Bermain.
Gagasan menghapus sistem pendidikan nasional dan menggantinya dengan sistem Imtaq Bermain ini diklaim Ichsan telah dikaji dan dikonsultasikan dengan para pakar pendidikan dan guru besar, termasuk dengan Kementerian Pendidikan Nasional.
Ichsan mengatakan program Imtaq yang dia canangkan, sejatinya ingin memberikan kebebasan dan kenyamanan belajar kepada anak yang masih di usia emas, 3-8 tahun.
Kebijakan ini juga merupakan kelanjutan dan penyempurnaan dari Sistem Kelas Tuntas Berkelanjutan (SKTB) di Kabupaten Gowa.
"Jangan bangga jika memiliki anak usia 3-8 tahun sudah pintar membaca dan menghitung. Anak dengan usia seperti itu belum waktunya untuk diisi kecerdasan, karena jika diisi, maka kecerdasannya tidak akan bertambah," kata Ichsan saat menggelar konferensi pers di Aula Karaeng Pattingalloang, Kabupaten Gowa.
Menurut dia, usia 3-8 tahun adalah waktu bagi anak-anak untuk bermain. Sehingga metode pembelajaran Calistung akan sangat membebani otak anak yang bisa mengakibatkan tidak maksimalnya kecerdasan anak.
"Jadi, jangan larang anak bermain, yang perlu dilakukan oleh orangtua menjaga agar mereka tidak celaka," ujar Ichsan.
"Sebagai solusi pengganti mata pelajaran calistung maka akan diisi dengan belajar Imtaq Indonesia untuk mengembangkan keimanan dan ketakwaan melalui permainan," Ichsan menambahkan.
Sebagai tahap awal, sistem Imtaq bermain ini baru akan diberlakukan di delapan Sekolah Dasar di Kabupaten Gowa. (ase)
Muhammad Sainal Syam/tvOne Gowa