Kakek Raniun Sulap Hutan Rusak jadi Wisata Menakjubkan

Hutan Wisata Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) di Tangkahan, Langkat
Sumber :
  • Antara/ Septianda Perdana
VIVA.co.id
Nenek 99 Tahun Masih Aktif Jadi Instruktur Aerobik
- Tepat sudah 18 tahun Raniun bertahan di kawasan hutan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL). Meski tak lagi muda, kakek berambut gondrong dan berusia 60 tahun ini masih antusias menceritakan perjalanan hidupnya menyelamatkan hutan yang kini jadi rumah tinggalnya di Langkat, Sumatera Utara.

Restorasi Gambut Harus Dilakukan Pemerintah Bukan LSM

Raniun atau Wak Yun, sejak belasan tahun silam memang dikenal sebagai pelopor penyelamat kawasan Hutan Tangkahan di Langkat. Perjuangannya menentang para pembalak dan menyulap kembali kawasan yang dipenuhi truk-truk pembawa kayu jelas bukan perkara mudah.
Ini Cara Atasi Hambatan Ekspor Hasil Hutan RI


"Saya ke sini tahun 1997. Waktu itu, hutan di sini hancur lebur. Setiap hari sembilan mobil bolak-balik membawa kayu dari dalam hutan ini," ujar Wak Yun, Senin 10 Agustus 2015.


Sejak itu, pria yang memiliki enam anak ini pun nekat mengubah kondisi kawasan hutan tersebut. Lewat pendekatan persuasif, ia pun berusaha membaur dengan masyarakat.


"Dulu masyarakat di sini juga ikut merusak. Mereka menebang pohon. Jadi saya harus ubah dulu sikap masyarakat," ujar Wak Yun.


Perlahan tapi pasti, warga pun mulai bersimpatik dengan keinginan Wak Yun. Dengan bertahap, warga pun mulai mengubah kebiasaan mereka dan ikut menjaga kawasan hutan.


"Syukur sekarang dari mereka yang sering mencaci saya kini bisa berubah. Harapan kami sama, ingin memperpanjang usia hutan di sini," ujarnya.


Kini, kawasan hutan Tangkahan sudah menjadi salah satu tujuan populer para wisatawan. Kesejukannya yang memukau ditambah dengan kehadiran sejumlah gajah untuk wisata keliling hutan, membuat Tangkahan diperhitungkan.


Sejumlah wisatawan luar negeri dan dalam negeri pun mengakuinya. "Untuk itu kami mohon komitmen dari pemerintah. Kami mungkin tak selamanya kuat menjaga kawasan hutan ini. Kami butuh dukungan dan bantuan dari pemerintah," ujar Wak Yun.



Taufik Hidayat/Sumatera Utara



Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya