Hampir Setengah Abad Dusun Suruhan Langganan Kekeringan

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersama warga Dusun Suruhan, Wonogiri.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Dwi Royanto

VIVA.co.id - Dusun Suruhan, Desa Gambirmanis, Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri, adalah satu dari sekian Kabupaten di Jawa Tengah yang kini berstatus darurat kekeringan. Desa Gambirmanis bahkan menjadi daerah langganan kekeringan selama 45 tahun terakhir.

"Kulo turu teng mriki njeh, (saya tidur di sini, ya)," ucap Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, saat berbincang dengan warga, Rabu 5 Agustus, kemarin.

Ganjar memang sengaja berkunjung ke Desa Gambirmanis, merasakan langsung dampak kekeringan di bagian kecil daerahnya. Tiba di Dusun Suruhan sekitar pukul 19.00 WIB, Ganjar bersama ratusan warga langsung gelar ngopi bareng. Membincangkan kekeringan panjang yang menguras "isi dompet" warga demi memenuhi kebutuhan air bersih, termasuk "memberi minum" padi di sawah.

Gayung bersambut. Hasrat Ganjar untuk bermalam berbalas antusias warga. Rumah Sujiyanto yang merupakan tokoh masyarakat sekaligus kepala SD IV Gambirmanis membuka pintunya bagi orang nomor satu Jawa Tengah itu.

Tanah di Banjarnegara Masih Terus Bergerak

Di rumah sederhana itu, Ganjar mendekati warga, menggali permasalahan vital Desa Suruhan, Kabupaten Wonogiri. 

Duit Warga untuk Belanja Air

Sedikitnya 5.246 jiwa dari 1.666 kepala keluarga di 13 dusun Suruhan menjadi daerah terdampak krisis air bersih. Kekeringan panjang menyedot dana warga hingga miliaran rupiah.

Hitung saja, setiap kepala keluarga membutuhkan 8 tangki untuk memenuhi kebutuhan air selama enam bulan kemarau dengan harga air per tangki sebesar Rp120.000. Artinya, selama musim kemarau, duit warga sebesar Rp1,5 miliar lebih habis untuk mengairi gentong dan bak mandi mereka.

Banjarnegara Kembali Longsor, 158 Jiwa Mengungsi

Itu angka yang sangat besar bagi warga yang mayoritas sebagai petani dan peternak.

Tak hanya air yang menjadi kebutuhan warga, wilayah yang berjarak 16 kilometer dari pusat kota itu juga membutuhkan penampungan air alias embung. Padahal, sudah berulang kali warga dijanjikan kemudahan air bersih oleh setiap calon yang maju pilkada. 

"Baru pertama, desa kami kedatangan gubernur. Banyak pejabat yang mau
nyalon janji bantu ke sini enggak pernah terealisasi. Tapi, Pak Ganjar tidak pernah janji kok ternyata sampai sini," ujar Sukar, salah satu warga setempat.

Terhadap nasib warga Dusun Suruhan, Ganjar mengaku akan memprioritaskan bantuan keuangan APBD Jawa Tengah untuk pembangunan sarana air bersih di Kabupaten Wonogiri. Pemprov Jawa Tengah menjamin akan mendahulukan pemenuhan sarana air bersih di sana.

"Tahun depan, prioritas dari provinsi, air dulu, jalan-jalan rusak dibantu pemerintah sini (Wonogiri) dulu nggih," kata Ganjar.

Saat ini, Pemprov Jawa Tengah telah menyiapkan anggaran hingga Rp21 miliar untuk mengatasi bencana di wilayah darurat kekeringan. Anggaran tersebut  disiapkan untuk pembangunan pompa air, sumur bor, embung, dan sarana lain.

"Ada juga bantuan dana dari pusat, besar sekali. Tapi, yang pusat butuh daerah mana yang akan dibantu, data itulah yang sedang saya kejar," ujar mantan anggota DPR RI itu.

Gereja Katolik Santo Yusuf Pekerja di Minggiran, Plawikan, Jogonalan, Klaten, Jawa Tengah.

Patung Yesus dan Bunda Maria di Gereja Klaten Dirusak

Polisi memperkirakan pelaku perusakan sebanyak dua orang.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016