Demi Hidup, Nenek Tua Renta Ini Tak Lelah Berjuang

Nenek Behra Karim
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Aceng Mukaram

VIVA.co.id - "Sayur, sayur, nanas, nanas, tape, tape... Beli sayur Pak? Nanas? Tape?"

Ikan Unik di Minahasa Diincar Orang Asing

Itulah cara Behra Karim menawarkan dagangannya pada setiap orang. Nenek tua renta ini berjualan sayuran berkeliling kota menggunakan sepeda tua.

Usia sang nenek sudah 60 tahun. Ia tinggal di Jalan Purnama II, Gang Parit Wa Gatak, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat, bersama anaknya. Jarak tempuhnya lumayan jauh. Namun, hal itu tidak menyurutkan semangatnya. Sebab, dengan usaha jualan itulah, ia bisa bertahan hidup hingga kini bersama anaknya.

"Saya dari jam 6 pagi saya sudah jualan," katanya ketika dijumpai di Jalan Siam Kota Pontianak, baru-baru ini.

Sayuran yang dibeli sang nenek berasal dari pasar pagi di Kota Pontianak. Selepas subuh, ia pergi sendiri belanja ke pasar tanpa ditemani siapa pun.

"Selesai salat subuh, saya ke pasar beli sayuran. Setelah itu saya keliling dagangkannya," ujarnya menambahkan.

Mengapa hal itu dia lakukan,

"Untuk bertahan hidup," ujarnya singkat.

Sang nenek menjual kebutuhan ibu rumah tangga. Di antaranya, nanas, tape, dan sayur mayur.

"Saya keliling seluruh kota ini," ujarnya.

Hingga kini, ia mengaku belum pernah mendapatkan perhatian pemerintah setempat. Padahal, sangat jelas sang nenek membutuhkan uluran tangan. Sebab, di usianya yang sudah tua tersebut, tentunya lebih banyak membutuhkan istirahat.

"Saya tak ada dapat bantuan pemerintah. Suami saya meninggal sudah 7 tahun. Saya dari awal menikah berjualan keliling ini sampai sekarang. Dulu suami kerja tani. Dia sakit terus menerus. Dia bengik. Lama sakit. Akhirnya meninggal. Dibawa ke rumah sakit tak ada guna. Tak ada hasilnya. Tak sembuh-sembuh. Perutnya kembung suami saya. Meninggal di rumah," ujarnya bercerita.

Behra dikaruniai 6 anak. 5 anaknya sudah menikah. Sementara anak yang paling bungsu tinggal bersama di rumahnya.

"6 anak saya. Cucu 3. Cicit 3. Saya tinggal di rumah sama anak saya yang terakhir, anak bungsu. Saya jualan pakai sepeda ini. Mana ada punya motor. Satu jam pakai sepeda ini dari rumah. Kalau kilometernya saya tak tahu," kata Behra.

Saat berjualan, ia mengaku belum tentu laku. Karena, sudah banyak juga penjual sayur keliling lainnya yang menggunakan kendaraan roda dua.

"‎Kalau laku semua dagangan ini Rp70 ribu. Kalau gak laku, ya tak dapat apa-apa. Kadang gak laku ini. Tapi, saya bersyukur masih diberikan umur oleh Allah SWT," ujarnya lirih.

Keluarga Waluyo Sempat Terima Santunan Rp35 Juta

"Kalau saya tak jualan keliling, tak makan saya."

(mus)

Ini Pasar Paling 'Horor' yang Ada di Indonesia
Jambret di Palembang babak belur dihajar massa, Rabu (10/8/2016)

Dijambret, Nenek 70 Tahun Tangkap Sendiri Pelakunya

Saat dijambret, nenek Fauziah refleks menggigit tangan pelaku.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016