Politikus Terlibat di Muktamar NU, Ini Penjelasan Panitia

Ketua panitia Muktamar NU Saifullah Yusuf
Sumber :
  • VIVA/Tudji Martudji

VIVA.co.id - Ketua Panitia Lokal Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama di Jombang, Saifullah Yusuf mengakui masih banyaknya kekurangan dan persoalan di pelaksanaan muktamar.

Diantaranya, soal jadwal pelaksanaan sidang atau agenda yang molor. Seharusnya dilaksanakan semalam, tetapi baru terlaksana siang tadi.

"Itu karena masih dilaksanakan pelaksanaan registrasi. Dan, sampai tadi pagi masih dilaksanakan, belum semua selesai. Tetapi, siang tadi sudah dilaksanakan," kata Saifullah Yusuf didampingi Ketua Panitia Muktamar NU, Imam Azis, di Media Center, Minggu 2 Agustus 2015.

Pihaknya juga mengakui soal kendala kartu peserta. Ada yang dobel, ada juga yang belum mendapat kartu. Selain itu, menurut Ketua Panitia Muktamar NU, Imam Aziz, ada orang yang baru berangkat ke lokasi sudah mendapat kartu, diduga dengan cara membayar kepada orang tertentu.

"Ini aneh, panitia belum membagi kok banyak yang orang yang sudah mendapatkan, ini yang kita telusuri," kata Imam.

Soal, banyak yang bukan peserta bisa masuk ke arena muktamar. Imam Azis menambahkan, itu karena ada dua pintu menuju ke arena, seharusnya hanya satu pintu.

NU Akan Terus Menjaga Ahlusunnah Waljamaah

"Karena pintunya tidak satu, sehingga bisa masuk banyak orang. Selanjutnya kita lakukan verifikasi ulang," kata Imam.

Untuk kartu, juga akan dilakukan dengan tanda barcode. Serta pembedaan jenis kartu. "Untuk membedakan, mana yang peserta, peninjau atau bukan," lanjut Imam.

Gus Ipul pun mengakui banyak pembenahan yang harus dilakukan untuk kelancaran muktamar.

Sementara, soal kritik Solahuddin Wahid yang mempertanyakan banyak orang-orang partai dilibatkan dalam Muktamar NU. Wakil Gubernur Jawa Timur itu menyebut hal itu soal pengabdian.

"Saya kira wajar lah, siapapun dan dari partai manapun yang ingin mengabdi. Dan, dengan dibawahnya acara ini di Jombang karena untuk mendekatkan kepada muatid (pendiri NU). Kita saling menghormati lah, tidak mencari salah atau benar," urai Gus Ipul.

Peringatan Harlah NU

Pesantren Cipasung: Muktamar NU Melenceng dari Khitah

Ditandai dengan menurunnya akhlakul karimah an nahdliyyah.

img_title
VIVA.co.id
1 Oktober 2015