Akhirnya Ada Juga yang Mau Jadi Bupati di Daerah Ini

Panwaslu Malang Pangkas Anggaran Pilkada hingga Rp1,5 Miliar
Sumber :
  • D.A. Pitaloka/Malang

VIVA.co.id - Akhirnya, ada juga yang mau menjadi Bupati dan Wakil Bupati di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sulawesi Utara. Mereka adalah dua pasang kandidat dari gabungan beberapa partai politik.

Koalisi Kekeluargaan Masih Belum Bersifat Final, kata PDIP

Dua pasang kandidat itu mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Boltim di detik-detik terakhir penutupan pendaftaran calon peserta pilkada serentak.

Ketua KPUD Boltim, Awaluddin Umbola, mengatakan dua pasangan itu tergerak mendaftarkan diri sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati setelah berkoordinasi dengan partai politik pengusung masing-masing.

"Tim Sehan Landjar-Rusdi Gumalagit yang diusung koalisi PAN, Hanura, Demokrat, Gerindra, dan PKB. Kemudian pasangan Sachrul Mamonto dan Medy Lensun, yang diusung koalisi PDIP dan NasDem, siap mendaftar hari terakhir," kata Awaluddin, Jumat 31 Juli 2015.

Awaluddin mengatakan, kedua pasangan melakukan pendaftaran di waktu bersamaan pada 28 Juli 2015. KPU mengaku, tak bisa melarang hal itu terjadi, karena tak ada aturan yang memberi kewenangan bagi mereka untuk mengatur jadwal pendaftaran pasangan calon.

Sehingga dia berharap pasangan calon untuk saling mengalah. Hal ini guna menghindari kerugian yang bakal terjadi jika pendukung kedua pasangan bertemu. "Saya ingin bangun kesepakatan bersama antara kedua pasangan tanpa KPU. Mari lepaskan ego masing-masing. Kami tak punya dasar mengatur jam,"kataya.

Dia meminta kedua pasangan calon bisa saling mengikhlaskan demi Boltim. "Namun jika tetap mau mendaftar secara bersamaan kami siap melayaninya. Jika ada yang kami tolak, digugat kami kalah," katanya.

Konsekuensi pendaftaran di saat yang sama, pasangan calon tak bisa membawa massa pendukung ke areal ibukota Kabupaten. Pihaknya akan berkoordinasi dengan kepolisian agar menahan massa dari kedua kubu.

"Arak-arakkan pendukung tak akan terjadi. Kami akan komitmen, massa hanya akan ada di simpul-simpul tertentu. Tak akan sampai di KPU. Kalau tak ada kepada kata sepakat. Kita menghidari terjadi. Sebab jika saya tidak nyaman saya akan menunda verifikasi berkas yang bisa mengancam pilkada tertunda," katanya.

Dia mengaku telah ditelepon oleh KPU RI berkali-kali untuk menanyakan situasi pasca tak ada calon yang mendaftar ke KPU pada masa pendaftaran sebelumnya. KPU RI pun sempat mengutarakan akan meminta pemerintah pusat untuk menerbitkan Peraturan Pengganti Undang-undang (Perppu) bagi kabupaten Boltim agar ditetapkan pelaksana tugas Bupati.

 "Tapi saya yakinkan, Boltim bukan tak ada calon. Mereka hanya saling menahan diri untuk mendaftar. Jadi mereka bilang jalani saja sesuai aturan. Nyaris saja, Pilkada Boltim ditunda 2017, karena sudah ada wacana perppu di KPU RI," kata dia. (ren)

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto.

Hasto Bantah Sering Komunikasi dengan Risma

PDIP sampai saat ini belum memutuskan calon gubernur DKI.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016