Sumber :
- ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah
VIVA.co.id -
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan, dokter Fidiansjah, mengimbau para calon jemaah haji banyak berlatih "berjemur" dengan berjalan di bawah terik sinar matahari. Cara itu sebagai persiapan menghadapi suhu panas di Arab Saudi selama menjalankan ibadah haji pada musim haji 1436H/2015M.
"Jadi calon haji dari sekarang sudah harus banyak berlatih terpapar sinar matahari di Tanah Air," kata Fidiansjah, dikutip dari situs resmi Kementerian Agama, Selasa, 28 Juli 2015.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Tawaf dan Rahasianya
Baca Juga :
Satu Jam di Masjid Nabawi
"Jadi calon haji dari sekarang sudah harus banyak berlatih terpapar sinar matahari di Tanah Air," kata Fidiansjah, dikutip dari situs resmi Kementerian Agama, Selasa, 28 Juli 2015.
Ia menjelaskan, calon jemaah yang sudah melunasi Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) dalam beberapa pekan ke depan akan menjalani manasik kesehatan haji. Namun sebelumnya, mereka wajib menjalani pemeriksaan kesehatan secara komprehensif. Dari kondisi kesehatan, jemaah bersangkutan bisa mengetahui kemampuan dan kesanggupan menjalani ibadah haji.
Sebagai antisipasi terserang beragam penyakit bawaan, calon haji bisa menyiapkan obat-obatan yang harus dibawa selama ibadah. Terkait masalah ini Kemenkes merasa akan melakukan pembinaan kesehaan bagi seluruh jemaah, salah satunya berlatih berjalan terpapar di bawah terik matahari, dan minum dua liter (8 gelas) air putih sehari.
Seperti diketahui, sesuai dengan rencana perjalanan haji tahun 1436 H/2015 M, kelompok terbang pertama akan diberangkatkan secara bergelombang mulai 21 Agustus 2015 hingga 3 September 2015 menuju Madinah. Selanjutnya, pada 4 September 2015 hingga 17 September 2015 tujuan Jeddah.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Ia menjelaskan, calon jemaah yang sudah melunasi Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) dalam beberapa pekan ke depan akan menjalani manasik kesehatan haji. Namun sebelumnya, mereka wajib menjalani pemeriksaan kesehatan secara komprehensif. Dari kondisi kesehatan, jemaah bersangkutan bisa mengetahui kemampuan dan kesanggupan menjalani ibadah haji.
