Warga Risih, Jembatan Soekarno di Manado Jadi Tempat Mesum

Jembatan Soekarno di Kota Manado
Sumber :
  • VIVA/Agustinus Hari
VIVA.co.id
Sampel DNA Ikan Aneh di Minahasa Dikirim ke Eropa
- Sejak diresmikan dua bulan lalu, Jembatan Soekarno di
Manado, Sulawesi Utara, belum juga dipasang lampu penerangan jalan. Akibat hal tersebut, jembatan berbanderol Rp300,28 miliar itu berubah jadi lokasi
Ini Tarif Prostitusi Gigolo di Pancoran
mesum. Hampir setiap malam di atas pukul 21.00 WITA, banyak pekerja seks komersial 'beraksi' di lokasi tersebut. 

Berkedok Pijat, Prostitusi Gigolo Dibongkar
"Sejak awal kami sudah prediksi kalau jembatan ini tidak ada lampu penerangan pasti akan jadi tempat prostitusi," kata Henky, warga Kelurahan Sindulang Satu, Manado, Kamis, 23 Juli 2015.

Dia mengatakan, jembatan yang mulai dibangun pada masa pemerintahan mantan Presiden Megawati tersebut, sangat membutuhkan penerangan di malam hari. Sebab, kegelapan malam bukan hanya membuat jembatan itu menjadi tempat prostitusi, risiko tindakan kriminal juga besar. 

"Pada malam hari banyak pasangan muda mudi yang tidak jelas dari mana asal mereka, duduk-duduk sampai larut. Bahkan beberapa kali kedapatan sedang berpelukan layaknya pasutri," ujar Henky yang tinggal tak jauh dari jembatan tersebut.

Sinyo, warga lainnya menyampaikan kalau malam hari banyak kendaraan yang singgah di jembatan itu untuk berhenti sejenak. Kondisi ini dimanfaatkan para Pekerja Seks Komersial (PSK) untuk mencari pelanggan. 

"Kami minta pemerintah cepat bertindak untuk segera memasang lampu penerangan. Kalau tidak akan lebih banyak tindak kriminal di jembatan yang dibangun susah payah dengan uang rakyat," katanya.

Menanggapi hal tersebut, Anggota DPRD Manado, Arthur Paath, meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Manado, segera memasang lampu penerangan jalan di sepanjang Jembatan Soekarno. 

"Belum lama ini telah terjadi kecelakaan di jembatan itu, kalau pemkot tidak antisipasi akan sangat rawan. Tak hanya lakalantas tapi sekarang sudah jadi tempat esek-esek. Karenanya, pemasangan lampu jalan sangat urgent," ujar Arthur.

Menurutnya, jembatan yang dijadikan ikon wisata baru warga Manado, membuat tempat ini tidak pernah sepi dari pengunjung mulai siang hingga malam hari. 

"Apalagi kalau malam hari, tidak sedikit warga yang memadati jembatan tersebut karena tidak ada penerangan jalan, selain rawan lakalantas dan bisa saja terjadi tindak kejahatan termasuk lokasi prostitusi," ucap dia.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya