- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id - Kepolisian Daerah Jawa Tengah masih menyelidiki insiden penyerangan di markas Brigade Mobil (Brimob) Simongan Semarang, Minggu, 12 Juli 2015 dinihari. Menurut polisi, penyerangan oleh ratusan personel TNI Penerbad Semarang itu akibat salah paham.
"Informasi sementara, itu oknum (Brimob) saja. Tapi mengenai pastinya, apakah dia betul anggota Brimob atau bukan, sekarang masih dalam penyelidikan," kata Kabid Humas Polda Jateng, Kombes (Pol) A. Liliek Darmanto.
Kesalahpahaman sejumlah oknum yang dimaksud Liliek adalah berawal dari insiden yang terjadi di tempat ATM Jalan Abdur Rahman Saleh, Semarang. Saat itu, terjadi salah paham yang memicu perkelahian antara anggota Brimbob dengan Penerbad saat akan mengambil uang.
Liliek pun membenarkan akibat kejadian itu kemudian berbuntut pada penyerangan yang terjadi pada Minggu sekitar pukul 02.00 WIB.
Saat ini, kasus tersebut masih diselidiki secara mendalam oleh kesatuan masing-masing, baik pihak TNI maupun Polri.
"Ka Korps Brimob tadi sudah turun langsung ke Semarang, sudah dilaporkan ke Kapolri. Kami secara internal juga menangani. Termasuk pihak Denpom Semarang," ujar Liliek.
Sambil menunggu penyelidikan lebih lanjut, pihaknya meminta agar permasalahan itu tidak terus diperuncing mengingat saat ini kedua belah pihak masih fokus dalam pengamanan mudik Lebaran.
"Agar informasinya valid. Tidak perlulah dibesar-besarkan, sudah clear, " kata Liliek.
Seperti diketahui, bentrok antara ratusan oknum TNI Penerbad Semarang dengan anggota Brimob terjadi di markas Brimob Polda Jateng Detasemen A Pelopor Subden 2, di Jalan Kumudasmoro Gisikdrono, Semarang.
Selain membuat warga sekitar resah, insiden dua aparat keamanan negara terlatih itu juga menyebabkan seorang anggota Tamtama Brimob menjadi korban penganiayaan. (ase)