Sepanjang Tahun, 3.500 Titik Api Bakar Lahan Indonesia

Kebakaran Hutan di Pekanbaru
Sumber :

VIVA.co.id - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, ‎Siti Nurbaya Bakar, mengklaim, terjadi penurunan tingkat kebakaran hutan dan lahan di Indonesia selama tahun 2015.

Kebakaran Besar Melanda Portugal

Berdasarkan pantauannya, untuk tahun 2015, kebakaran lahan hanya terjadi  37 persen dibanding periode yang sama pada tahun 2014 lalu.

"Pada tahun lalu, jumlah titik api yang terjadi di seluruh wilayah Indonesia pada periode yang sama ditahun 2014 ada sekitar 9.254 titik api (hotspot), dibanding sekarang hanya ada 3.500 titik dengan periode yang sama, dengan demikian telah terjadi penurunan yang sangat tajam yang artinya turun sebesar 37 persen,” kata dia, saat diwawancara wartawan di VIP room Bandara Supadio Pontianak pada kunjungan kerjanya di Kalbar dalam rangka melihat langsung dari udara titik hotspot yang terjadi di wilayah Kalimantan Barat, Jumat 10 Juli 2015.

Siti menjelaskan, hal itu menjadi suatu kemajuan yang sangat baik, karena meskipun pembakaran lahan masih terjadi. Namun setidaknya ada penurunan yang sangat signifikan dibanding tahun lalu.

Menteri juga setuju dengan peralatan yang akan diusukan dan akan membantu sebagian peralatan yang dibutuhkan di lapangan melalui Badan Penanggulangan Bencana Nasional.

“Dengan diberikannya bantuan peralatan untuk ke depannya kita harapkan agar hal ini bisa terus menurun, bahkan nanti tidak ada lagi pembakaran lahan. Untuk menurunkan angka pembakaran lahan itu, tentu diperlukan kerjasama yang baik dari semua pihak, baik itu pemerintah pusat, pemerintah daerah, Polda, TNI, pihak swasta, bahkan sampai masyarakat sekali pun," katanya.‎

Namun yang lebih penting, lanjutnya, adalah peran perusahaan swasta, khususnya yang bergerak di bidang perkebunan. Karena sejauh ini, perusahaan swasta memiliki luasan lahan olahan yang cukup besar hampir di seluruh wilayah Indonesia.

"Jika perusahaan swasta tidak ikut dilibatkan, tentu ini akan sulit untuk melakukan upaya pencegahan dan pemadaman api, bila terjadi kebakaran lahan," ujarnya.

Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Christiandy Sanjaya, mengharapkan peran seluruh lapisan masyarakat, pihak swasta, untuk bersama-sama mensosialisasikan seluruh masyarakat maupun perusahaan yang bergerak dibidang perkebunan agar dapat bekerja sama untuk tidak membuka lahan dalam bentuk apapun.

Untuk kepentingan apapun dengan cara membakar, karena menurut Wagub akibat dari pembakaran lahan atau hutan tidak hanya di lokasi pembakarannya saja yang berdampak kabut asap, akan tetapi seluruh wilayah akan terkena dampaknya.

Walaupun koordinasinya telah dilaksanakan dengan baik antara pemerintah pusat dengan daerah dalam hal ini Gubernur, Polri dan TNI, daerah dengan kabupaten hingga kecamatan dan desa.

Namun karena adanya musim kemarau yang setiap tahun terjadi bisa saja kebakaran tersebut terjadi baik itu disengaja maupun tidak disengaja.

"Namun itu terjadi akibat ada unsur manusianya. Apalagi dilakukan dengan sengaja, untuk itu diharapkan semua pihak untuk bersama-sama menjaga agar kejadian kebakaran hutan dan lahan tidak terjadi lagi di masa mendatang," kata Wagub.

Mengapa Praktik Bakar Hutan Berulang Lagi?
Kebakaran hutan di Portugal.

Kebakaran di Portugal, Nasib WNI Terus Dipantau

KBRI Lisbon diperintahkan melacak WNI apakah jadi korban atau tidak.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016