- Jilbab
VIVA.co.id - Belum lama ini kita dikejutkan dengan istilah jilboobs. Istilah tersebut menimbulkan kontroversi, sebab hal ini disematkan kepada mereka yang berjilbab dengan menonjolkan bagian yang harusnya ditutupi.
Mensyukuri indahnya tubuh bagi wanita adalah dengan menutupnya. Wanita yang cantik dengan berjilbab akan bertambah kecantikannya, wanita yang biasa-biasa saja dengan berjilbab akan menjadi tidak biasa bahkan luar biasa.
Boleh saja menggunakan jilbab dengan berbagai macam model, tetapi jangan kehilangan esensinya yaitu menutup aurat. Berjilbab menggunakan bawahannya celana panjang, boleh saja asal tidak ketat. Ulurkan jilbabmu hingga kebagian dadamu.
Jika ada yang menggunakan cadar, boleh saja, itu adalah keutamaan. Mayoritas ulama berpendapat yang bukan aurat dari tubuh wanita adalah wajah dan kedua telapak tangan.
Bagi Anda yang belum berjilbab, sebaiknya jangan beralasan saya mau menjilbabkan hati dulu. Coba tunjukkan dalil tentang menjilbabkan hati!
Hal yang bijak yaitu sambil berjilbab sambil memperbaiki diri. Jika harus menunggu 100 persen yakin untuk berjilbab, itu sama saja tidak akan berjilbab sampai mati. Jika ada yang berjilbab, tetapi belum baik akhlaknya, doakan, karena ia sedang berproses.
Bagi Anda yang belum berjilbab dan merasa akhlaknya lebih baik dari yang berjilbab, itu bukan alasan untuk tidak berhijab, tetapi sempurnakanlah akhlak yang sudah baik tadi dengan berhijab.
Ada jenis-jenis berjilbab tetapi sesungguhnya belum menutup aurat:
1. Jilbab penyelam; berjilbab tapi super ketat seperti penyelam.
2. Jilbab etalase; berjilbab tetapi menggunakan bahan transparan.
3. Jilbab tomboy; berjilbab tetapi bernampilan seperti lawan jenis.
4. Jilbab tanggung; berjilbab tetapi kakinya terlihat, lengannya tampak, bokongnya terlihat jika menunduk.
Jika anda sudah berjilbab? Maka tanya kembali, apakah anda sudah menutup aurat? Berjilbab tetapi mengumbar aurat, akan membuat Anda tidak bisa mencium bau surga, padahal baunya sudah tercium dari kejauhan.
Renungan ini ditulis oleh Ustad Faisal Kunhi, MA (Alumni Ponpes Gontor, Korps Da’i PKPU, pernah bertugas Duta Dai PKPU ke Korea Selatan dan Jepang).
Jilbab dan Keyakinan yang Hampir Tergadai
Jilbab seakan-akan menjadi tangan Tuhan agar saya kembali pada-Nya.
