Bila Memarahi Engeline, Suara Margriet Menggelegar

margrieth
Sumber :
  • Capture TvOne

VIVA.co.id - Rumah Margriet Christina Megawe, di Jalan Sedap Malam, Denpasar juga digunakan untuk kos-kosan. Hal ini disampaikan Tila, bekas penyewa rumah kos-kosan yang dikelola Margriet.

Dihukum 10 Tahun Bui, Bekas Pembantu Margriet Banding

Tila tinggal sekitar 2 tahun di kos-kosan di rumah Margriet. Ia menunjukkan foto-foto kala ia berada di halaman rumah Margriet, termasuk kala ia menggendong Engeline semasa masih kecil.

Tila mulai menyewa kos-kosan di sana pada tahun 2010 silam. Ia berhenti menyewa kos-kosan di sana tahun 2012. Namun, Tila mengaku masih sering berkunjung ke kos-kosan di sana untuk menemui temannya. Dalam sebulan bisa dua sampai empat kali ia berkunjung.

Hotman Tantang Hotma Taruhan Jam Rp1 M di Sidang Engeline

"Dari dulu memang tidak ada satpamnya. Kami-kami ini, penghuni kos-kosan, satpam di sana," kata Tila mengawali cerita dengan VIVA.co.id di Denpasar, Rabu, 8 Juli 2015.

Tila bercerita, saat ia masih tinggal di kos-kosan Margriet. Menurutnya, Margriet memang jarang bergaul dengan tetangga. Gaya bicaranya juga keras. "Gayanya itu seperti orang Amerika, individual dan mendidik anak keras," ujarnya.

Agus Tay Tak Mau Banding Jika Dihukum Kurang dari 5 Tahun

Kala itu Engeline baru berusia sekitar 3 tahun. Tubuhnya sudah kurus, kecil. Namun, layaknya anak-anak, Engeline balita tetap periang. "Dia sering saya gendong. Kalau saya ada makanan saya kasih dia. Kalau tidak ada Margriet, Engeline mau ambil. Kalau ada Margriet, tidak mau dia. Takut," ujarnya menambahkan.

Tila sering melihat Engeline dimarahi Margriet. Kalau sudah marah, Margriet akan mengeluarkan suara yang keras. "Suaranya menggelegar. Engeline hanya diam, menangis. Dari dulu anak itu sudah tertekan mentalnya," kata Tila.

Saat itu, Margriet belum memelihara ayam. Namun, anjing dan kucing memang dipeliharanya. "Kucingnya banyak. Kadang-kadang bau ikan makanan kucing menyengat sekali," ujarnya.

Rumah Margriet pun belum berantakan seperti sekarang. Menurut Tila, sesungguhnya banyak barang mewah di rumah Margriet. Namun sayang, tak tertata dengan baik dan dibiarkan tergeletak sembarangan. Selama ia tinggal di sana, Tila mengaku tak pernah melihat kehadiran dua anak Margriet, Yvonne Caroline Megawe dan Christina Telly Megawe.  "Dia seperti orang kurang kasih sayang," ujarnya menjelaskan.

Dua tahun tinggal di sana dan setelahnya sering berkunjung ke rumah Margriet, batang hidung anak kandung Margriet tak pernah kelihatan. Ia hanya tahu cerita anak-anak Margriet dari Margriet sendiri. "Dia (Margriet) sendiri yang cerita. Saya sendiri belum pernah bertemu, karena mereka tak pernah berkunjung," katanya.

Namun, tiba-tiba, anak pertama Margriet, Yvonne datang mengunjungi ibunya pada hari kematian Engeline, 16 Mei lalu. Ia datang setelah Rohana tiba di rumah tersebut. Tak lama setelah itu, anak bungsu Margriet, Christina Telly Megawe menyewa jasa satpam untuk menjaga rumahnya. Satpam itu bekerja sejak 4 Juni 2015. Salah satu satpam yang bekerja di sana adalah Dewa Ketut Raka.

Menurut Raka, empat orang satpam yang disewa Christina untuk menjaga rumahnya selama 24 jam hanya diminta menjaga di depan rumah saja. Mereka dilarang untuk masuk ke dalam rumah. Bahkan, Raka mengaku untuk buang air begitu sulit karena tak diberi akses toilet. Setelah komplain ke perusahaannya, Raka dan rekan-rekan akhirnya diberikan akses masuk lewat pintu samping rumah Margriet oleh Christina. Dari sanalah gelagat aneh Margriet dan kuburan Engeline ditemukan.

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya