DPR Penasaran Efek Kemarahan Jokowi Soal Dwelling Time

Ilustrasi ekspor sepeda motor.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
Presiden Jokowi Santai UU Amnesty Digugat
- Kemarahan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu akibat masih lamanya
dwelling time
Jokowi: Indonesia Bangga Raih Perak Pertama
(proses angkut bongkar muat barang ekspor impor) di Pelabuhan Tanjung Priok ternyata membuat penasaran Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Setya Novanto.
Ahok Ungkap Alasan Jokowi Sindir Keuangan Daerah

Setya beserta jajarannya sore tadi, Selasa 7 Juli 2015, telah mendatangi pelabuhan Tanjung Priok. Hal ini dilakukan untuk mengetahui langsung angka
dwelliing time
yang terjadi di pelabuhan.


"Coba kita lihat sekarang berapa, angka bongkar muatnya," ujar Setya kepada wartawan di terminal penumpang Pelabuhan Tanjung Priok.


Menurutnya, hal yang membuat dia penasaran, yakni seberapa lama perlambatan
dwelling time
itu. Setya yang juga politisi Partai Golkar ini, kemudian mendatangi izin ekspor impor di pelabuhan. Dia pun bertanya ke sala satu pegawai perizinan, berapa lama proses paling cepat terkait masalah dwelling time.


"Katanya bahwa paling cepat pengurusan kontainer selama enam jam sedangkan waktu terlama selama 35 hari," kata Setya.


Namun, lanjut dia, berdasarkan keterangan petugas perizinan itu, lama cepatnya waktu
dwelling time
di pelabuhan itu tidak dipengaruhi dengan kelengkapan izin jikalau para sikap importir itu sendiri tidak cepat mengurus
dwelling time.


"Jadi, berarti kalau dokumen mereka lengkap bisa keluar cepat kan. Jadi, untuk presiden, terima kasih telah datang ke sini," ujar Setya.


Dengan kedatangan presiden, kata Setya, itu bisa menimbulkan efek baik pada mekanisme di pelabuhan, terutama saat mengurusi masalah barang bongkar muat, baik itu barang impor maupun ekspor.


Menurut Setya, dengan kedatangan Presiden Jokowi, para pegawai pelabuhan saat ini lebih cepat tanggap dalam memproses suatu kegiatan seperti dwelling time.


Kemarahan Presiden Jokowi terjadi saat meninjau Pelabuhan Tanjung Priok beberapa hari lalu. Saat itu Jokowi menemukan proses
dwelling
rata-rata butuh 5,5 hari. Ini jauh dari yang diharapkan. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya