Perdebatan Sengit Tersangka dan Saksi Kasus Engeline

Engeline, bocah SD yang tewas terbunuh di Bali
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Fikri Yusuf

VIVA.co.id - Kuasa hukum Agus Tay Hamba May, Haposan Sihombing mengaku, kliennya sempat menyatakan protes kepada Rohana, Yvonne dan Margriet di akhir rekonstruksi.

Rekonstruksi terakhir memperagakan kedatangan Rohana dan Yvonne sekitar pukul 19.00 WITA pada Sabtu 16 Mei 2015. Tak hanya kepada Agus, perbedaan pendapat antara Rohana dan Yvonne juga terjadi dengan saksi Rahmat Handono dan Susiani.

"Saat kedatangan Rohana dan Yvonne ada perbedaan antara mereka dengan saksi Handono dan Susiani," kata Haposan, Senin 6 Juli 2015.

Dalam keterangannya pada rekonstruksi, Margriet lebih banyak mengatakan tidak tahu soal kedatangan Rohana dan Yvonne. Sementara Agus bersikukuh mengetahui kehadiran dan aktivitas mereka di hari kematian Engeline tersebut.

"Menurut Agus banyak tidak benarnya soal saksi Rohana dan Yvonne, Ibu Margriet banyak tidak tahu," kata Haposan.

Bahkan, kata Haposan, lantaran terjadi perdebatan antara Margriet, Yvonne dan Rohana, rekonstruksi sempat berhenti usai memperagakan penguburan jasad Engeline.

Margriet Lontarkan 'Cerita Sedih' di Sidang Kasus Engeline

"Jadi sempat berhenti itu selama kurang lebih satu jam soal kedatangan Ibu Rohana dan Yvonne pada pukul 17.00 WITA," ucapnya.

Menurut keterangan mereka berdua, kedatangannya hendak mengadukan kehilangan Engeline kepada Klian Adat (Kepala Lingkungan). "Entah apakah mereka benar melapor atau tidak, saya tidak tahu," kata Haposan.

Karena terjadi perdebatan hebat, maka penyidik meminta Yvonne memperagakan langsung perannya di hari kematian Engeline.

"Di situlah Yvonne mau berperan. Nanti biar penyidik yang melihat karena di situ ada kejanggalan-kejanggalan," kata Haposan tanpa merinci lebih jauh.

Perbedaan pendapat antara Agus dan Yvonne juga terjadi. Itu kala Agus bertukar sim card telepon genggam dengan Margriet. "Menurut Agus, pada saat pengantian sim card, Yvonne tidak ada. Tapi menurut Yvonne dia masih lihat. Berarti ada perbedaan tuh. Tapi faktanya benar di BAP ada penggantian sim card. Yvonne belum ketahuan tadi perannya apa. Adegannya juga di luar," kata Haposan.

Ia menilai misteri kematian Engeline dimulai pada pukul 12.30 WITA ke atas pada 16 Mei lalu. Sebab, saat itu saksi Rahmat Handono dan istrinya, Susiani sudah pergi bekerja.

"Kalau di bawah jam itu semua diperagakan dengan benar karena memang saksi Handono dan Susiani masih ada di kos-kosan," ujar Haposan.

Setelah itu, ia melanjutkan, di dalam rumah hanya tinggal Margriet, Agus dan Engeline.

Jaksa Tuntut Margriet Megawe di Penjara Seumur Hidup
Teman sekolah Engeline menggelar doa bersama sebelum pembacaan putusan oleh hakim.

Jelang Putusan, 'Engeline' Ikut Doa Bersama di Sekolahnya

Menurut kepala sekolah, Engeline sering mengajak temannya bermain.

img_title
VIVA.co.id
29 Februari 2016