Demi Keselamatan, KPK Minta Penyidik Dibekali Senjata

Plt Wakil Ketua KPK Johan Budi
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Reno Esnir

VIVA.co.id - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menginginkan setiap penyidiknya dibekali senjata api atau pistol untuk melindungi diri dari tindak kejahatan. Aksi teror dialami salah satu penyidik KPK, Komisaris Polisi (Kompol) Afif Julian Miftah pada Minggu, 5 Juli 2015, di kediaman pribadinya di Kota Bekasi.

Menurut Pelaksana tugas (Plt) Wakil Ketua KPK, Johan Budi, sudah semestinya seorang penyidik dibekali dengan pistol yang dapat digunakan untuk perlindungan terhadap bahaya yang dapat mengancam setiap waktu.

"Seharusnya penyidik itu melekat dengan senjata. Tapi ini cuma soal izin. Kalau senjata seharusnya penyidik dapat," kata Johan saat konferensi pers di gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin 6 Juli 2015.

Johan menambahkan selama ini KPK memang telah memiliki 100 pucuk senjata api (pistol). Namun, lantaran terkendala izin dan waktu yang sudah kedaluwarsa kepemilikan, sehingga pistol itu harus terus diperbarui perizinannya.

"KPK punya sekitar 100 pucuk senjata api. Waktu itu kan perizinannya kedaluwarsa, sekarang sedang diurus," katanya.

Seperti diketahui, kediaman pribadi salah satu penyidik KPK mendapat teror dari orang tak dikenal pada Minggu malam, 5 Juli 2015.

Menurut Humas Polresta Kota Bekasi AKBP Sisw,  kejadian yang terjadi di rumah Afif  itu berawal sejak ditemukannya sebuah benda di depan rumah korban sekitar pukul 21.00 WIB.

Pemerintah AS Imbau Warganya Hati-hati di Turki

Kata Siswo, pada malam tersebut Afif beserta keluarga baru saja tiba di kediamannya di Perumahan Mediterania Regensi, Bekasi Selatan, Kota Bekasi.

"Saat dia buka pagar, lihat benda mencurigakan seperti bom," kata Siswo saat dikonfirmasi wartawan, Senin, 6 Juli 2015. (Dianty Winda/Jakarta/ms)

Jenis Cairan Mencurigakan di Pertamina Masih Misterius
Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Rofi Munawar

Bom Madinah, Mengusik Ketenangan Umat Beragama

Teror terhadap pusat kegiatan umat Islam sangat berdampak buruk.

img_title
VIVA.co.id
5 Juli 2016