Seleksi Tahap Awal Calon Pimpinan KPK Dikritik

9 perempuan panitia seleksi KPK
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma

VIVA.co.id - Tahap pertama seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah diumumkan oleh Panitia Seleksi KPK. Sebanyak 194 orang dari 611 pendaftar, dinyatakan lolos seleksi administrasi dan berhak mengikuti tahapan berikutnya.

10 di antara 194 nama calon yang lolos seleksi tahap pertama itu berasal dari Jawa Timur. Namun, komitmen mereka terhadap pemberantasan korupsi diragukan Koalisi Masyarakat Sipil (KMS) Antikorupsi Jawa Timur.

"Kami telah melakukan pemetaan awal, hasilnya tak seorang pun dari mereka (10 nama dari Jawa Timur) pernah berkontribusi, atau terlibat dalam gerakan pemberantasan korupsi," kata Koordinator Badan Pekerja Malang Corruption Watch (MCW) Zainuddin Elyzein, seusai pertemuan Koalisi Masyarakat Sipil di Kota Batu, Minggu 5 Juli 2015.

KMS menganggap, kesepuluh calon tersebut lolos hanya karena memenuhi semua persyaratan administrasi, bukan berdasarkan rekam jejak yang bagus, kualitas, integritas, keberanian untuk memberantas korupsi secara independen, serta bukan berdasar ketiadaan beban di masa lalu.

Di luar Jawa Timur, dia juga menyebut terdapat banyak calon pimpinan KPK dengan track record yang diragukan.

KMS menyebut sejumlah calon yang disorot, memiliki latar belakang kegiatan di partai politik dan belum lama keluar dari partainya. Sejumlah calon juga diduga masih terafiliasi dengan partai politik tertentu.

Keraguan KMS merujuk pada kenyataan, adanya calon pimpinan KPK yang mengikuti seleksi calon pimpinan lembaga tinggi negara di luar KPK dalam kesempatan dan waktu yang sama. Dikhawatirkan, ada dorongan di luar keinginan pribadi, terutama dari parpol, atau kelompok tertentu yang menginginkan mereka ada di KPK.

"Seleksi tahap pertama terlanjur selesai. Untuk tahap berikutnya, panitia seleksi harus lebih berhati-hati. Jangan sampai ada ‘penumpang gelap’ yang akan merusak agenda pemberantasan korupsi. Panitia seleksi harus diingatkan bahwa masa depan KPK bergantung pada hasil kerja mereka," lanjutnya.

Basaria Panjaitan, Polwan Pertama Pimpin KPK

Mekanisme buruk

Penjelasan Zainuddin diperkuat Hosnan, Direktur Operasional LBH Surabaya. Hosnan mengatakan, lolosnya banyak calon pimpinan KPK yang berpotensi jadi penumpang gelap, tidak lepas dari kurang transparannya kerja panitia seleksi.

Panitia tidak menyampaikan informasi profil para pendaftar, terutama yang berasal dari lembaga negara ke publik, saat masih di tahap pendaftaran.

Selain itu, waktu yang diberikan panitia seleksi kepada masyarakat untuk memberi masukan terkait rekam jejak seluruh calon pun dinilai tidak cukup. Panitia seleksi hanya memberikan waktu sebulan, bersamaan dengan libur Ramadhan dan Lebaran hingga 3 Agustus.

Panitia seleksi akan melaporkan hasil seleksi dan menyerahkan delapan peserta terbaik yang didapat kepada Presiden Joko Widodo pada Senin 31 Agustus.

Sekjen Golkar: Kritik Pimpinan Baru KPK Tradisi Jelek

Panitia juga tidak mengatur mekanisme dan panduan cara bagi masyarakat memberi masukan. Di samping itu, tak ada jaminan perlindungan bagi masyarakat yang memberi masukan, atau catatan kritis terhadap calon-calon yang tidak layak diloloskan.

KMS mengkhawatirkan calon-calon yang tidak lolos, nantinya melakukan tindakan kriminalisasi terhadap masyarakat yang memberi masukan buruk pada pansel.

"Kami lebih khawatir pada calon yang berasal dari lembaga penegak hukum," ujar Hosnan. (asp)

Sering Berseberangan dengan KPK, Kini Alex Jadi Pimpinan
pelantikan pimpinan kpk

PDIP: Pemimpin Baru KPK Sudah Selesai Urusan Pribadinya

Makanya PDIP memilih mereka.

img_title
VIVA.co.id
23 Desember 2015