Tasbih 38 Meter di Polman, Punya 3.300 Buah Biji

Tasbih sepanjang 40 meter di Kabupaten Polewali Mandar Sulawesi Barat.
Sumber :
  • peace-journalism.blogspot.com
VIVA.co.id
Lebaran 2015, Pendapatan PT KAI Melebihi Target.
-Tak banyak yang tahu jika di Indonesia ada tasbih yang panjangnya mencapai puluhan meter. Ya, tasbih eksentrik itu terdapat di Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Tasbih yang disimpan apik oleh seorang warga Polman itu diketahui memiliki panjang 38 meter dan memiliki 3.300 buah biji tasbih.

Pengguna KRL Naik 26 Persen Selama Libur Lebaran
Menurut Muslimin, sang pemilik, tasbih itu tak hanya dipajang di rumahnya saja, melainkan kerap dipakai jemaah masjid Nurul Hidayah, Kelurahan Amassangan, Kecamatan Binuang, Polman. Terlebih saat Ramadhan seperti sekarang ini, tasbih itu selalu digunakan para jemaah untuk berzikir bersama usai salat Tarawih.

Menteri ESDM: Tak Ada Gangguan Energi Selama Libur Lebaran
Cara penggunaannya pun unik, setelah Tarawih, jemaah tak langsung pulang melainkan membentuk lingkaran dan memegang biji-biji tasbih itu sambil berzikir bersama. 

"Tasbih ini terbuat dari biji manjakani, ini merupakan tasbih terpanjang di dunia. Pertama kali dibawa oleh Syekh Abdul Kadir yang diberi gelar Haji Mallawi dari Tanah Arab saat menyebarkan agama Islam di Kerajaan Binuang, Polewali Mandar," kata Muslimin, Sabtu 4 Juli 2015.

Dipercaya, tasbih istimewa ini berusia sangat tua, yakni 300 tahun. Muslimin pun menyebutkan jika tasbih terpanjang ini sudah beberapa kali dikunjungi oleh petugas balai sejarah dan benda purbakala untuk dimasukkan ke museum. Namun ia selaku pewaris tunggal tasbih ini enggan memasukkannya ke museum lantaran dianggap bermanfaat jika digunakan masyarakat.

Sayangnya akhir-akhir ini banyak pihak tak bertanggungjawab yang mengambil biji tasbih tersebut untuk dijadikan obat dan tidak pernah dikembalikan lagi. Untuk menggantikan biji-biji tasbih yang hilang, Muslimin mengaku terpaksa memesan kayu khusus yang didatangkan dari Mesir.

Muslimin sendiri diketahui merupakan keturunan keenam dari Syekh Abdul Kadir, pembawa dan penyebar Islam pertama di Kerajaan Binuang.

Laporan: Rasman Abdul Rahman/tvOne/Polman
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya