Debu Gunung Raung Ganggu Sejumlah Jalur Penerbangan

Puncak Gunung Raung, Jawa Timur
Sumber :
  • VIVA.co.id/denisugandi.com

VIVA.co.id - Status Gunung Raung di Jawa Timur yang meningkat dari waspada Level II menjadi Siaga Level III berdampak pada terganggunya sejumlah jalur penerbangan domestik dan mancanegara.

1,7 Juta Orang Indonesia Terdampak Bencana dalam Enam Bulan

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan, semburan abu vulkanik yang terjadi pada tanggal 3 dan 4 Juli 2015 juga telah diinformasikan kepada masyarakat penerbangan melalui Ashtam Nomor 2015/11 tanggal 3 Juli 2015/17 tanggal 4 Juli 2015.

"Informasinya tinggi abu vulkanik sampai dengan FL150 (15 ribu kaki dari permukaan air laut). Abu vulkanik bergerak ke arah tenggara dengan kecepatan 10 knots," kata Direktur Manajemen Lalu Lintas Penerbangan AirNav Indonesia, Wisnu Darjono, di kantor Kemenhub, Jakarta, Sabtu, 4 Juli 2015.

Ratusan Rumah di Garut Kebanjiran

Dengan begitu, jalur penerbangan yang perlu menjadi perhatian adalah Jalur W-33 dan W-13 yaitu penerbangan yang melayani rute atau jalur-jalur domestik.

"Itu berarti jalur Denpasar-Jakarta, Denpasar-Surabaya, juga Denpasar-Jogja," katanya menambahkan.

Menkeu Siapkan Rp500 Miliar untuk Tanggulangi Bencana

Selain jalur penerbangan domestik, jalur penerbangan internasional atau dengan kode rute M 635 juga ikut mengalami kendala. Jalur itu, ialah jalur penerbangan Denpasar-Singapura, Denpasar-Malaysia.

"Untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, AirNav Indonesia membuat contingency route menghindari efek Gunung Raung sejauh Radius 30 NM dari puncak gunung. Diharapkan masyarakat dapat memahami kondisi alam seperti ini."

Aktivitas Gunung Raung terpantau meningkat di era 1950 an hingga 1980 an. Peningkatan aktivitas itu berupa letusan asap dan gemuruh terjadi terakhir kali pada 1989 lalu. Setelah itu, Gunung ini kembali bangun dari tidur panjangnya pada tahun 2012. Di tahun itu, status Gunung Raung naik dari normal menjadi Waspada hingga Siaga sepanjang Oktober 2012. Sejak Senin, 29 Juni 2015 lalu, status gunung ini dinaikkan dari Waspada menjadi Siaga.

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya