Toko Perhiasan di Madiun Dibobol, 1 Kilogram Emas Raib

Aktivitas Jual Beli Emas Jelang Lebaran
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVA.co.id - Sebuah toko emas di Madiun dibobol pencuri, Sabtu dinihari, 4 Juli 2015. Sedikitnya 1 kilogram emas berupa perhiasan raib dari brangkas.

Toko emas Artama yang dibobol adalah milik Atmani, warga Kelurahan Bangunsari Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun, yang berada di Ruko di Desa Buduran Kecamatan Wonoasri Kabupaten Madiun, tepat berada di depan Pasar Mejayan Baru.

Menurut Atmani, dugaan kuat pencuri masuk dari atap. “Dua lembar genteng batako pecah. Kemungkinan besar masuk dengan memecah genteng, lalu turun ke lantai 1,” kata Atmani, pemilik toko emas Artama, Sabtu 4 Juli 2015.

Setelah berada di lantai 1, barulah pencuri itu membuka brangkas. “Jadi brangkas yang didalamnya berisi perhiasan, dibuka dengan cara dilas melingkar. Sekitar 1 kg emas dan uang Rp10 juta hilang semua," ujarnya.
Pencurian dengan pemberatan ini, diketahui pagi hari saat karyawan mulai masuk ke toko.

Sejumlah polisi yang melakukan penyeledikan, mengarahkan penyelidikan ke penghuni baru di ruko nomor 5 itu. “Sekitar 5 hari lalu ada orang yang mengaku mengontrak ruko nomor 5 itu.  Tadi malam, orang yang mengaku mengontrak ruko nomor 5 itu datang,” ujar Saniyem, 49 tahun, penjual kopi yang berada di depan ruko.

Kontras Ungkap Beragam Motif Kriminalisasi

Saniyem adalah satu saksi yang paling banyak dimintai keterangan oleh polisi di sekitar lokasi kejadian.  Menurut dia, orang yang hendak mengontrak itu datang sekitar pukul 12 malam.

“Mengaku dari Semarang, dia bawa mobil dan langsung dimasukkan ke dalma ruko. Lalu dia memesan kopi 2 gelas, 1 lagi untuk temannya. Tetapi sampai malam temannya itu tidak keluar dari ruko,” jelas Saniyem kepada wartawan.

Bahkan sampai subuh pun teman yang mengontrak itu tidak keluar sama sekali. “Saya sempat tanya, kok datangnya malam. Dia menjawab menunggu temannya lagi yang mau datang. Tetapi sampai subuh saya ke masjid tidak ada teman yang datang. Setelah pulang dari masjid, mereka sudah pergi,” tambah Saniyem. Hingga kini belum ada keterangan resmi dari kepolisian.

Kontras Catat 25 Kasus Kriminalisasi Selama 2015
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar.

Aparat Diminta Tak Kriminalisasi Penggunaan Dana Desa

Aparat hukum diminta tidak mencari-cari kesalahan para kepala desa.

img_title
VIVA.co.id
6 Maret 2016