- VIVA.co.id/denisugandi.com
VIVA.co.id - Status Gunung Raung dinyatakan naik dari Siaga level II menjadi Siaga level III per Senin 29 Juni 2015. Sejak saat itu, Polres Bondowoso menetapkan kondisi siaga untuk semua Polsek di lingkupnya.
Termasuk tiga polsek yang menjadi prioritas daerah terdampak, yaitu Polsek Tlogosari, Sumber Wringin dan Polsek Sukosari. Aparat menyiapkan armada truk dobel kabin dan trail untuk membantu proses evakuasi warga sewaktu-waktu dibutuhkan.
“Sampai saat ini status kita siaga, terhitung 14 hari sejak 29 Juni 2015. Setelah itu nanti akan dievaluasi kembali,” kata Kapolres Bondowoso AKBP Djalil dihubungi VIVA.co.id, Sabtu 4 Juli 2015.
Aparat menyiagakan pasukan untuk membantu proses evakuasi jika dibutuhkan, mengikuti arahan dari PVMBG. Sejumlah antisipasi telah dilakukan mulai dari menyiapkan jalur evakuasi hingga kesiagaan armada untuk membantu proses evakuasi.
"Sampai sekarang belum ada perintah evakuasi dari PVMBG, namun tenda pengungsian sudah disiapkan dan kami siagakan personel dan jalur evakuasi menuju titik pengungsian,” katanya.
Mengikuti hasil kesiagaan tanggap bencana dari berbagai instansi terkait, Polres menyiagakan seluruh jajaran polsek di bawahnya. Namun ada tiga Polsek yang menjadi fokus kesiagaan untuk antisipasi membantu warga saat evakuasi berlangsung, yaitu Polsek Tlogosari, Sumber Wringin dan Polsek Sukosari.
“Tiga daerah itu diperkirakan menjadi daerah terdampak jika aktivitas Raung meningkat, fokus kami ada di sana, dengan membantu evakuasi dan menyiapkan jalur evakuasi. Ada sekitar 2088 jiwa yang diperkirakan berpotensi terdampak,” ujarnya.
Selain itu, Kapolres meminta agar warga tidak panik dan termakan kabar yang tidak jelas asalnya. Kepanikan menurutnya bisa mengganggu jalannya penanganan bencana Gunung Raung. Hingga saat ini, menurutnya, jalur evakuasi telah disiapkan menuju lima titik pengungsian yang ada di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Sumber Wringin dan Kecamatan Tlogosari.
"Kami imbau masyarakat tidak panik, jangan terpancing isu tidak jelas yang sengaja dihembuskan untuk memperkeruh suasana. Perangkat desa setempat dan petugas sudah disebar di dusun terdampak sebagai penyampai informasi resmi tentang kesiagaan bencana,” kata Djalil.