Sumber :
- VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin
VIVA.co.id
- Presiden Joko Widodo menggelar peringatan Nuzulul Quran di Istana Negara, Jakarta, Jumat malam, 3 Juli 2015. Dalam ceramahnya, Jokowi mengatakan bahwa setiap peringatan turunnya Al Quran ini, umat Muslim selalu bersemangat dalam menjalankan ibadah.
"Setiap kali peringatan Nuzulul Quran diselenggarakan, baik di tingkat kenegaraan maupun kampung, secara otomatis abdi Islam lebih 'menyala'. Kita lebih bersemangat salat tahajud, ikhtiar, dan melakukan amal ibadah lainnya. Semata untuk mendapat ridho dari Allah. Semata untuk jalan yang lurus," kata Jokowi.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Jokowi Salat Jumat di Bandara Soekarno-Hatta
"Setiap kali peringatan Nuzulul Quran diselenggarakan, baik di tingkat kenegaraan maupun kampung, secara otomatis abdi Islam lebih 'menyala'. Kita lebih bersemangat salat tahajud, ikhtiar, dan melakukan amal ibadah lainnya. Semata untuk mendapat ridho dari Allah. Semata untuk jalan yang lurus," kata Jokowi.
Baca Juga :
Fadli Zon dan Fahri Hamzah Puji Jokowi
Dalam acara ini pula, Jokowi berharap Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar dan negara dengan penduduk Islam terbesar, dapat sejajar dengan negara maju. Sehingga, pemerintah harus bekerja keras, agar rakyatnya berkecukupan.
"Cukup sandang, pangan dan papan, supaya rakyat sehat berpendidikan. Supaya punya harga diri dan martabat," kata dia.
Menurut Jokowi, perlu juga menegakkan prinsip persaudaraan, baik manusia, sebangsa, dan setanah air, sebagai pemeluk agama dan kaum muslimin.
"Dengan spirit ukuwah tersebut, pemerintah dan masyarakat punya kekuatan alamiah membendung radikalisme atas nama agama," ujar dia.
Dalam kesempatan ini, Jokowi juga menyinggung soal penyerapan anggaran. Sebab, saat ini penyerapan anggaran di pemerintah baru 31 persen.
"Selain itu, dengan bersandar di hadapan Allah, pemerintah mendorong penyerapan anggaran, agar ekonomi masyarakat bergerak. Pemerintah ingin percepat realisasi program-program pembangunan nasional dilaksanakan," kata dia. (asp)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Dalam acara ini pula, Jokowi berharap Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar dan negara dengan penduduk Islam terbesar, dapat sejajar dengan negara maju. Sehingga, pemerintah harus bekerja keras, agar rakyatnya berkecukupan.
