- Antara/ Andika Wahyu
VIVA.co.id - Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin mengatakan, pemerintah berjanji akan menaikkan anggaran TNI. Ia meminta, kenaikan itu digunakan untuk peremajaan alutsista terutama pembelian pesawat baru.
"Pahit-pahitnya, tank mogok bisa didorong bareng bareng. Kalau kapal bisa ditarik. Pesawat mogok ya nyungsep," katanya di gedung DPR. RI, Jakarta, Kamis, 2 Juli 2015.
Politisi PDIP ini menjelaskan, saat ini anggaran untuk pertahanan sebesar Rp 102 triliun. "Sekitar 77 persen dibagi empat. Mabes dan tiga matra. Buat beli alutsista riilnya sekitar Rp12 triliun," katanya menambahkan.
Ia mencontohkan misalnya presentase anggaran TNI AU mendapat sekitar Rp13 triliun. Rp3,5 triliun untuk gaji Rp6 triliiun untuk belanja barang seperti latihan, beli suku cadang dan perawatan. Sisa Rp3,7 triliun untuk belanja modal pembelian alutsista.
"Ini mau gimana. Untuk beli pesawat F-16 aja Rp1,5 triliun yang baru. Sukhoi, mungkin dapat tiga karena lebih murah," katanya.
Ia berharap anggaran pertahanan nailk menjadi 1,5 persen dari PDB sehingga ada tambahan sekitar Rp50 triliun sesuai janji Presiden Joko Widodo. Dengan kenaikan itu anggaran pertahanan diperkirakan naik menjadi sekitar Rp 150 triliun.
"Nah jangan dipakai untuk macem macem. Jadiin untuk belanja modal. 62 triliun itu sudah lumayan. Dalam kondisi normal riil tidak perang."
(mus)