- Foto: Dyah Pitaloka/VIVA.co.id
VIVA.co.id - Duka mendalam kental terasa di rumah dinas pilot Kapten Penerbang Sandy Permana, di lingkungan Pangkalan TNI AU Abdulrachman Saleh Malang.
Istri almarhum, dr Fitriana Hapsari tak kuasa membendung air mata ketika menjamu pentakziah, salah satunya, Ketua Persatuan Istri AURI (PI AURI) Argya Garini, Nuraini Barhim, Rabu 1 Juli 2015.
Nuraini Barhim, istri Pangkoops Angkatan Udara 2 itu berupaya menenangkan istri Kapten Sandy. Mereka berpelukan beberapa saat sambil menyeka air mata yang membasahi pipi istri Kapten Sandy.
Kepada istri Kapten Sandy, Nuraini berpesan untuk tetap sabar. Diapun berjanji siap membantu, terutama terkait biaya pendidikan anak-anak.
"Kami sangat berduka, mudah-mudahan kami bisa membantu anak-anaknya, pendidikannya ke depan" kata Nuraini Barhim, di Kompleks Lanud H-43 Nomor 7.
Kapten Sandy meninggalkan dua orang anak yakni, Zahra Anindya Putri Permana (4), dan Zahira Maulida Putri Permana (2). Sementara Fitriana bekerja sebagai honorer di Rumah Sakit di Kompleks Lanud sejak Juli 2013.
Nuraini juga menjanjikan kepada Fitriana untuk segera diproses menjadi pegawai negeri di lingkungan Lanud. Tapi semua tergantung kepada yang bersangkutan.
"Kami akan mengusulkan untuk segera diproses sebagai PNS. Semua demi anak-anaknya," ujar Nuraini.
Namun, tawaran itu belum bisa dipikirkan secara masak saat ini. Fitriana mengaku belum bisa berpikir lebih jauh tentang tawaran itu. Saat ini, masih ingin menyelesaikan pemakaman suaminya.
"Saya masih belum tahu, intinya yang terpenting anak-anak. Saya sendiri inginnya (di RS AU) di Yogyakarta. Saya butuh yang jaga anak-anak. Kalau di sini tidak mungkin. Masih banyak pentimbangan," katanya.
Kapten kelahiran 1984 itu rencananya akan diterbangkan ke Semarang, setelah disemayamkan di Skadron Udara 32 Pangkalan TNI AU Abdulrachman Saleh, Malang. (ase)
Pesawat T-50 Golden Eagle Jatuh, DPR Minta Investigasi
DPR meminta para pilot TNI tetap semangat menjaga kedaulatan udara.
