Penumpang Sipil Hercules Pamit Pergi Jenguk Cucu

Pesawat Hercules milik TNI
Sumber :
  • VIVA.co.id/D.A. Pitaloka
VIVA.co.id
Pesawat T-50 Golden Eagle Jatuh, DPR Minta Investigasi
- Duka mendalam menyelimuti keluarga Pelda (Purn) Mulyono dan warga di Kompleks Perumahan Asrikaton, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Mereka kehilangan sosok keluarga yang hangat serta warga yang ringan tangan.

TNI AU: Pesawat T-50i Laik Terbang

Jenazah Pelda Purn Mulyono akan disemayamkan dan dikebumikan bersama delapan dari 12 kru pesawat Hercules A-1310 Skuadron Udara 32 yang akan diterima di Pangkalan TNI Angkatan Udara Abdul Rachman Saleh, Malang.
TNI AU: Awak Pesawat T-50 Tewas


"Bapak berangkat untuk menjenguk anak saya, cucu pertamanya," kata menantu Mulyono, Letnan Fajri Narotama, Rabu, 1 Juli 2015.


Fajri adalah suami dari anak pertama Mulyono, Adila Yusticia. Sehari-hari, Fajri adalah seorang anggota TNI Angkatan Laut yang bertugas di Fasilitas Pemeliharaan dan Perbaikan Kapal Perang TNI AL (Fasarkan) Mentigi, Tanjung Uban, Pulau Bintan.


Dia mengisahkan, Komunikasi terakhir lewat pesan singkat (SMS) berlangsung pada Selasa, 30 Juni 2015. Saat itu, Fajri menerima pemberitahuan dari mertuanya. "Sekitar pukul 12.00 WIB, beliau SMS dan bilang sudah berangkat dari Medan," katanya. Namun SMS itu belum sempat terbalas karena sedang berada di belakang kemudi kendaraan.


Dia, bersama istri dan anak pertama mereka, Alesha Choirunnisa, sedang tergesa menuju ke Pangkalan Tanjung Pinang, tempat mendaratnya pesawat Hercules A-1310 pada hari itu.


Namun alangkah terkejut Fajri ketika sebuah pesan pendek dari adik istrinya, Aldino Dwi, mengabarkan bahwa pesawat Hercules A-1310 terjatuh dan terbakar di Medan. Tak mudah percaya, Fajri segera mencari tahu kebenarannya dengan mengontak Pangkalan Soewondo di Medan saat itu juga.


“SMS itu masuk sekitar 15 menit setelah saya membaca SMS Bapak, ternyata itu benar. Kami hanya bisa pasrah dan ikhlas," Fajri mengenang.


Fajri menyebut sosok mertuanya adalah seorang yang hangat, supel dan ringan tangan. Dari tiga kunjungan sebelumnya, mendiang telah akrab dengan tetangga Sekitar rumah Fajri. Mendiang dikenal suka berkebun dan aktif ketika di kampung. Bahkan, banyak tetangga Fajri yang bersiap menyambut kedatangan mendiang, meski rencana itu akhirnya tak pernah terwujud.


Kini Fajri dan puluhan kerabat serta warga setempat tetap menunggu jenazah di teras rumah mendiang. Mereka ingin menyampaikan penghormatan terakhir sebelum jenazah dimakamkan di Taman Makam Marga Baka, kompleks Pangkalan TNI Angkatan Udara Abdul Rachman Saleh.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya