Sempat Lihat Televisi, Ibu Ini Tak Sadar Anaknya di Hercules

Kopda Dany, korban pesawat Hercules
Sumber :
  • VIVA.co.id/Adib Ahsani
VIVA.co.id
Pesawat T-50 Golden Eagle Jatuh, DPR Minta Investigasi
- Tragedi jatuhnya pesawat militer TNI AU, Hercules C-130B di Medan, Sumatera Utara, menyisakan pilu bagi keluarga korban. Salah satu yang paling dirasa adalah dari keluarga Kopral Dua Dany Setya Wahyudi.

TNI AU: Pesawat T-50i Laik Terbang

Siapa sangka anggota Paskhas asal Madiun ini harus meninggal dalam kondisi tragis.
TNI AU: Awak Pesawat T-50 Tewas


Cerita Jumiati, ibunda Kopda Dany, saat pertama kali kejadian, ia benar-benar tak menyangka dan menyadari bila anaknya menjadi salah seorang dari korban yang dilaporkan jatuh bersama pesawat tersebut.


“Awalnya saya mendengar kabar jatuhnya pesawat Hercules dari televisi. Namun saya tidak berpikir kalau anak saya terbang bersama pesawat itu. karena anak saya bertugas di Pekanbaru,” tutur Jumiati, Selasa malam, 30 Juni 2015.


Namun, belakangan kekhawatiran mulai muncul saat, sejumlah anggota Paskhas dari Lanud Iswahyudi, Jawa Timur, mendatangi kediaman mereka di Gang Tegalsari RT 8 RW 3 Dusun II Desa Sambirejo Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun.


“Saya sempat deg-degan dengan kedatangan anggota Paskhas itu. Begitu mereka memastikan Dany ada di pesawat itu, saya pun menangis dan akhirnya sempat tak sadarkan diri,” kata Jumiati sambil berlinang air mata.


Menurutnya, almarhum Dany menelepon terakhir sebelum datang bulan puasa. “Itu telepon terakhir untuk saya. Seperti puasa sebelumnya, dia selalu menelepon untuk meminta maaf kepada orang tua. Itu yang selalu dilakukan di keluarga saya,” ujar Jumiati mengenang anaknya.


Kebiasaan lain yang dilakukan Dany adalah menelepon orangtuanya sebelum berangkat bertugas. “Dia selalu menghubungi saya, meminta doa dan memohon saya mendoakan untuk keselamatannya. Tetapi kali ini dia tidak menelepon untuk itu. Saya tidak mengerti itu,” ungkap Jumiati.


Kini, Jumiati berharap, anak ketiga dari empat anaknya itu bisa dibawa ke Madiun, untuk dimakamkan di desanya.


Kepergian almarhum Dany tidak hanya dirasakan ibu Jumiati seorang. Kerabat, tetangga dan saudara, sejak kemarin siang hingga malam tadi, terus berdatangan, menyampaikan rasa bela sungkawa atas kepergian Dany.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya