Status Halal Bukan Hanya Milik Umat Islam

Ilustrasi halal
Sumber :
  • REUTERS/Charles Platiau
VIVA.co.id
Indonesia Bakal Punya Pelabuhan Syariah
- Halal itu bukan hanya bersih dari bahan yang mengandung haram saja dan juga tidak hanya urusan agama saja, melainkan juga menyangkut aspek ekonomi dan aspek higienitas.

Jaminan Makanan Halal di KTT Luar Biasa OKI

"Yang dinamakan halal itu pasti, bahan baku atau material itu dipastikan bersih dari bahan yang dikatakan haram. Halal itu, tidak hanya urusan agama, tapi trend global, baik dari aspek ekonomi, maupun aspek higienitas. Dalam al-quran, halal di terminologi agama, higientitas dan kelayakan konsumsi dalam Thoyib," kata Ketua Komite Syariah World Halal Food Council/ Komisi Fatwa MUI Pusat, Asrorun Ni'am Sholeh, Senin 29 Juni 2015.
MUI akan Sertifikasi Halal Semua Barang di Masyarakat


Ni'am menuturkan, di Indonesia sudah ada undang- undang yang mengatur mengenai produk halal, yaitu UU Nomor 33 Tahun 2014 Tentang Jaminan Produk Halal.


Tapi, ia sangat menyayangkan karena masih kurangnya pengimplentasian atas undang- undang tersebut.


"Secara yuridis memang UU Nomor 33 Tahun 2014 Tentang Jaminan Produk Halal sudah berlaku. Tapi belum terimplementasikan karena banyak hal, di sinilah perlu menerapkan nawacita," katanya.


Sementara, arti halal bagi Ketua DPD RI, Irman Gusman ialah, bukan hanya milik umat Islam saja. Tapi, sesuatu produk yang baik konsumsi oleh semua umat beragama.


"Bicara halal, masyarakat selalu berpikir Islam, halal itu konsumsi yang baik untuk kita," ujar Usman.


Irman menilai halal itu bukan hanya menyangkut konteks agama semata. Tapi, halal adalah bagaimana proses suatu barang itu sebelum dijual ke konsumen.


"Halal itu bukan cuma konteks agama, tapi prosesnya bagaimana barang itu sebelum dijual, layak apa tidak. Apakah pantas dijual atau tidak," katanya


Irman mengatakan, Indonesia harus bisa menjadi pusat produk  halal di dunia. Bagaimana caranya, menurutnya mulai dari yang kecil, yaitu dari bagaimana proses memotong ayam.


"Maka dari itu, kita harus bisa buat Indonesia jadi pusat produk hahal di dunia. Caranya, dari hal kecil saja, seperti memperbaiki proses memotong ayam lebih benar," lanjutnya.


Selain itu, menurut Irman, Indonesia seharusnya juga harus mengikuti kebutuhan konsumennya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya