Tujuh Fakta di Balik Kematian Angeline

Seorang siswa SD menyampaikan karangan bunga untuk Angeline
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Maulana Surya

VIVA.co.id - Kasus kematian Angeline, siswi kelas III Sekolah Dasar di Sanur Bali yang ditemukan terkubur di belakang rumahnya, masih menjadi buah bibir publik.

Hampir sepekan sejak penemuan jasadnya pada Rabu 10 Juni 2015, ketidakwajaran kematian Angeline, masih menyisakan tanda tanya. Keputusan polisi menetapkan satu tersangka tunggal yakni pembantu di kediaman Angeline, Agustinus Tai Mandamai, tetap tak menutup kekesalan publik.

Stigma tentang kekejaman ibu tiri Angeline dan sejumlah kabar sebelum kejadian pembunuhan menjadi dasar kecurigaan bahwa ada penyebab lain di balik tewasnya Angeline di tangan pembantunya.

Terlepas dari itu, berikut sejumlah fakta di balik kematian Angeline yang dirangkum VIVA.co.id:

1. Bayi Angeline Ditebus Rp600 Ribu
Angeline diadopsi ketika baru berusia tiga hari. Anak kedua pasangan Amidah dan Rosidik, warga Banyuwangi ini, sebelumnya tertahan di sebuah klinik karena tak bisa dibayar biaya persalinannya.

Hingga kemudian ada Margriet Megawe yang bersedia menebus Angeline. Namun dengan sejumlah perjanjian, salah satunya adalah Angeline bisa ditemukan lagi dengan kedua orang tuanya setelah ia berumur 18 tahun.

Pengeroyokan Tersangka Pembunuh Engeline Diduga Direncanakan

2. Hilang Saat Ultah
Angeline dilaporkan hilang pada 16 Mei 2015. Sedianya bocah berparas mirip artis Dian Sastrowardoyo ini merayakan ulangtahunnya yang kedelapan pada 19 Mei 2015.

"Angeline ternyata berulang tahun setelah tiga hari dinyatakan hilang," ujar Kepala SD Negeri 12 Sanur, Bali, Ketut Ruta, Kamis 11 Juni 2015.

3. Keluarga Angkat Sempat Tawarkan Angeline Rp40 Juta
Sejak diumumkan hilang. Keluarga angkat Angeline memasang informasi di laman media sosial dan menyebar sejumlah selebaran di ruang publik.

Mereka sempat mematok hadiah Rp40 juta untuk orang yang berhasil menemukan Angeline. "Kehilangan Angeline awalnya tidak dilaporkan ke pihak berwajib. Mereka malah mengumumkannya di media sosial. Mereka juga memasang upah Rp40 juta untuk yang bisa menemukan Angeline dengan menempel selebaran," ujar Siti Sapurah, Pendamping Hukum Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Jumat 12 Juni 2015.

Balita Disiksa Orangtua, Nenek Laporkan ke Polisi



4. Lingkungan Angeline Tak Sensitif
Jauh sebelum Angeline hilang, sedianya ketidakwajaran penampilan bocah ini harusnya bisa terdeteksi sejak dini. Namun karena lingkungannya tak sensitif, jadi tak bisa diantisipasi.

Kepala SDN 12, Ketut Ruta, hanya mengaku telah memanggil keluarga atas berubahnya penampilan Angeline. Namun, sayang penampilan lusuh dan sempat ditemukan lebam di tubuh Angeline tak ditindaklanjuti jauh.

Termasuk tidak ada kecurigaan tetangga tentang keseharian Angeline. Sementara sempat dilaporkan bila Angeline kerap dikurung dan menangis di rumahnya.

5. Angeline Hilang, Dua Menteri hadir
Beberapa kali kasus kejadian kehilangan. Diyakini baru kasus Angeline yang benar-benar menyita perhatian.

Terbukti dua menteri sekaligus, yakni Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Susana Yembise rela menyambangi kediaman Angeline.


6. Janggalnya Pengakuan Tersangka
Agustinus Tai Mandamai, tersangka pembunuhan Angeline. Diketahui kerap memberikan keterangan yang berbeda kepada kepolisian. Setidaknya ada beberapa pengakuan aneh yang disebut Agus.

Pertama mengenai pengakuannya telah membunuh dan memperkosa Angeline. Pengakuan kedua, ia kemudian mendadak mengaku telah diperintah Margriet Megawe untuk membunuh dengan imbalan Rp2 miliar dan Agus hanya bertindak sebagai penggali lubang jasad Angeline.

Belakangan, keterangan berubah-ubah ini menjadi polemik. Bahkan hingga kini, makin menguatkan publik bahwa memang ada otak pembunuhan dan itu bukanlah Agus. Ia dituding hanya pasang badan atas kasus ini.

7. Margriet Diduga Psikopat
Psikiater RSUP Sanglah Denpasar, dr. Lelly Setyawati, menyebut dari hasil pemeriksaan mereka terungkap bahwa ibu angkat Angeline, Margriet Megawe adalah seorang psikopat.

Penyakit kelainan jiwa ini diidap Margriet diduga telah ada sejak lama. Temuan ini pun diduga berkaitan dengan perilaku buruk Margriet kepada Angeline di kesehariannya.

Kasus Engeline, Berkas Agus Tay Kembali Dilimpahkan
Margriet Christina Megawe, ibu angkat almarhumah Engeline

Hotma Sitompoel: Motif Margriet Membunuh Engeline Apa?

"Membunuh nyamuk saja ada motifnya, apalagi pembunuhan manusia."

img_title
VIVA.co.id
22 Oktober 2015