VIVAnews - Departemen Luar Negeri kembali melayangkan nota protes ke pemerintah Malaysia terkait permasalahan Ambalat. Menurut Juru Bicara Departemen Luar Negeri, Teuku Faizasyah nota telah dikirimkan pada Kamis 4 Juni 2009.
"Ini nota protes ke 36 tentang Ambalat," kata Faizasyah di Gedung Departemen Luar Negeri, Pejambon, Jakarta, Jumat 5 Mei 2009.
Ditambahkan dia, belum ada tanggapan dari pihak Malaysia terkait nota protes tersebut. Departemen Luar Negeri, lanjut Faizasyah, akan kembali berunding dengan pihak Malaysia, namun tanggalnya belum ditentukan. Sebab, ada perubahan di tim Malaysia.
Perundingan yang akan kembali dilakukan Deplu akan jadi perundingan ke 14 yang akan dilakukan Indonesia dan Malaysia. "Perundingan pertama dilakukan pada 2005," tambah dia.
Faizasyah menampik bahwa pemerintah tak tegas menangani persoalan Ambalat. "Ketegasan pemerintah bisa dilihat dari perundingan-perundingan itu dan dari patroli-patroli wilayah," tambah dia.
Ditambahkan Faizasyah, ketika pada 1979 Malaysia mengeluarkan peta sepihak yang memasukan Ambalat sebagai wilayahnya, pemerintah sudah bereaksi keras. "Sejak mereka mengeluarkan itu [peta], kita sudah menyampaikan protes," tambah dia.
Ketegasan soal kedaulatan RI atas Ambalat juga diserukan oleh pimpinan tertinggi Indonesia, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Menurut Yudhoyono, terkait Ambalat, kedaulatan adalah harga mati.
SBY berpendapat soal Ambalat tak bisa disamakan dengan lagu-lagu Indonesia dan batik, yang diklaim oleh negeri jiran tersebut, yang bisa diselesaikan dengan soft power.
Sengketa Ambalat memanas ketika kapal Perang TNI Angkatan Laut, KRI Untung Surapati-872 menghalau kapal perang milik Tentara Diraja Laut Malaysia, KD Yu-308 di perairan Blok Ambalat pada Senin 25 Mei 2009.
Blok Ambalat yang terletak di perairan Laut Sulawesi di sebelah timur Pulau Kalimantan, terus jadi obyek sengketa Indonesia-Malaysia. Akhir 2008 militer Indonesia memeringatkan Malaysia untuk tidak melakukan provokasi militer di wilayah Ambalat. Belajar dari lepasnya Pulau Sipadan dan Ligitan ke tangan Malaysia, TNI meningkatkan patroli di wilayah Ambalat.
VIVA.co.id
20 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Corporate Secretary Pelita Air, Agdya Yogandari mengatakan, Pelita Air berhasil mencapai rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan saat arus balik Lebaran Idul Fitri.
Serangan mengejutkan dari Iran sebagai balasan terhadap Israel yang menyerang pangkalan militer Iran di Damaskus, Suriah, membuat dunia terkejut sekaligus meningkatkan es
Masyarakat baru saja merayakan Puasa Ramadan dan Lebaran Hari Raya Idul Fitri 2024, pada momen itu mayoritas masyarakat menjalankan tradisi mudik ke kampung halaman. Dari
Sebagian besar negara di dunia, besar dan kecil, telah menyatakan kecaman dan kemarahan mereka atas genosida Israel di Jalur Gaza, yang telah berlangsung 6 bulan terakhir
Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulawesi Selatan (Sulsel) mengeluarkan pernyataan sikap terkait video Pendeta Gilbert Lumoindong yang diduga menghina agama Islam.
Selengkapnya
VIVA Networks
Toyota Fortuner, dan Mitsubishi Pajero Sport dikenal sebagai mobil SUV penguasa jalanan. Keduanya kerap viral di jagat maya akibat oknum pengguna mobil yang arogan
Benarkah Insecure Dosa? Begini Kata Habib Jafar
Sahijab
sekitar 1 bulan lalu
Istilah "insecure" erat kaitannya dengan tingkat percaya diri seseorang, yang merupakan perasaan yang dapat berubah sesuai dengan situasi yang dialami. Apakah ini dosa?
Me Time by Kata Dokter: 5 Fakta dan Mitos Tentang Kecantikan yang Sering Disalahpahami
IntipSeleb
9 jam lalu
Banyak anggapan keliru soal kulit wajah yang beredar di masyarakat. Maka dari itu, yuk kita simak penjelasan fakta dan mitos tentang kecantikan yang sering disalahpahami
Dalam kancah musik dangdut koplo Indonesia, nama penyanyi dangdut muda, Happy Asmara semakin meroket dengan lagu-lagu yang penuh emosi dan memiliki makna mendalam.
Selengkapnya
Isu Terkini