Sumber :
- ANTARA FOTO/Reno Esnir
VIVA.co.id
- Beberapa waktu lalu, Panitia Seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendatangi Kapolri Jenderal Badrodin Haiti di Mabes Polri. Dalam pertemuan itu, Kapolri berkomitmen untuk tidak mengkriminalisasi pimpinan KPK yang baru kelak.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Basaria Panjaitan, Polwan Pertama Pimpin KPK
"Kita bilang ke Kapolri apa yang harus kita lakukan agar pimpinan KPK bisa bekerja tanpa diungkit kesalahan masa lalu. Kapolri sepakat kesalahan masa lalu tidak diungkit, paling tidak selama jadi pimpinan KPK," kata Juru Bicara Pansel Betti Alisjahbana di Gedung Sekretariat Negara, Jakarta, Rabu 10 Juni 2015.
Namun, pansel bisa bernafas lega karena ada Undang-Undang yang mengatur soal jangka waktu tindak kejahatan. Betti mengakui betapa sulitnya mencari orang yang benar-benar bersih tanpa kesalahan apapun.
"Sebenernya ada di UU soal kesahan ada masa kadaluarsanya. Caranya (mencari orang bersih) memang mesti dipikirkan, tapi yang penting ada kesamaan spirit di KPK-Polri mengenai kesalahan kecil tidak diungkit-ungkit," lanjutnya.
Tetapi, kata Betti, pansel dapat mencari orang yang paling sedikit melakukan kesalahan. Caranya, kata dia, dengan melibatkan PPATK, KPK bahkan Kepolisian dan Kejaksaan.
"Saat itu kita minta dukungan Polri untuk menentukan penelaahan terhadap calon yang sudah masuk daftar pendek. Itu dengan Kapolri, kita juga bahas bagaimana caranya supaya kita bisa untuk mengurangi masalah hukum yang menimpa pimpinan KPK di kemudian hari," ujar dia.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Sebenernya ada di UU soal kesahan ada masa kadaluarsanya. Caranya (mencari orang bersih) memang mesti dipikirkan, tapi yang penting ada kesamaan spirit di KPK-Polri mengenai kesalahan kecil tidak diungkit-ungkit," lanjutnya.
