TNI Bentuk Pasukan Khusus Paling Elite

Simulasi Pengamanan Kepala Negara Oleh Paskhas TNI AU
Sumber :
  • VIVAnews/D.A.Pitaloka

VIVA.co.id - Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Jenderal Moeldoko, mengumumkan telah membentuk tim pasukan khusus paling elite yang disebut sebagai satuan operasi komando khusus gabungan.

Kala Pasukan Khusus Rusia 'Berguru' pada Sekte Tua

Disebut paling elite karena terdiri dari prajurit terpilih yang diambil dari unit pasukan khusus pada masing-masing matra.

Panglima menjelaskan, satuan operasi komando khusus gabungan terdiri dari unsur Detasemen Khusus 81 atau Satuan 81/Penanggulangan Teror (Angkatan Darat), Detasemen Jala Mangkara atau Denjaka (Angkatan Laut), dan Detasemen Bravo 90 (Angkatan Udara).

Detasemen Khusus 81 adalah satuan di Kopassus yang setingkat grup. Personelnya adalah prajurit terbaik dari seluruh prajurit TNI Angkatan Darat. Kekuatan dari satuan itu tidak dipublikasikan secara umum mengenai jumlah personel maupun jenis persenjataan. Semua dirahasiakan.

Detasemen Jala Mangkara adalah sebuah detasemen pasukan khusus TNI Angkatan Laut. Denjaka adalah satuan gabungan antara personel Kopaska dan Taifib Korps Marinir TNI AL.

Denjaka memang dikhususkan untuk satuan antiteror, walau mereka juga bisa dioperasikan di mana saja terutama antiteror aspek laut. Denjaka memiliki tugas pokok membina kemampuan antiteror dan antisabotase di laut dan di daerah pantai serta kemampuan klandestin aspek laut.

Detasemen Bravo 90 dibentuk secara terbatas di lingkungan Korps Pasukan Khas TNI Angkatan Udara pada 1990. Konsep pembentukannya merujuk kepada pemikiran Jenderal Guilio Douchet: Lebih mudah dan lebih efektif menghancurkan kekuatan udara lawan dengan cara menghancurkan pangkalan/instalasi, serta alutsistanya di darat daripada harus bertempur di udara.

Menurut Panglima, satuan operasi komando khusus gabungan itu diresmikan besok. Mereka disiagakan di Sentul, Bogor, Jawa Barat, tetapi siap digerakkan kapanpun dan di manapun.

"Pasukan itu bisa digerakkan ke seluruh Indonesia dalam waktu sesingkat-sesingkatnya," kata Moeldoko kepada wartawan di kompleks Parlemen di Jakarta, Senin, 8 Juni 2015.

Selain peresmian satuan itu, besok semua unit pasukan akan melakukan latihan gabungan. "Besok latihan atasi ancaman terorisme dalam skala masif," katanya.

Panglima menambahkan bahwa TNI terus melakukan latihan secara rutin untuk meningkatkan kemampuan. Bahkan, TNI memanfaatkan beberapa peristiwa untuk latihan.

"Seperti di Bali, gimana pengawalan pidana narkoba. Seperti kunjungan saya dikawal pesawat tempur. Itu hanya mainkan uji coba SOP (standard operasional prosedur) sekaligus ada momentum digunakan untuk uji coba," kata Panglima. (ase)

Kopassus Tak Gentar dengan Kemampuan Militer Abu Sayyaf
Wakil Ketua DPR, Fadli Zon.

WNI Disandera, Pemerintah Dinilai Gagal Jaga Kedaulatan

Berbagai cara ditempuh mulai dari cara diplomatis hingga pragmatis.

img_title
VIVA.co.id
8 Agustus 2016